TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara menembakkan beberapa uji coba rudal balistik jarak pendek ke arah laut timurnya, ungkap militer Korea Selatan pada Selasa (5/11/2024), TIME melaporkan.
Peluncuran uji coba rudal itu, dilakukan pada hari yang sama ketika Amerika Serikat menggelar pemilu.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan tidak menyebutkan jumlah rudal yang terdeteksi atau seberapa jauh rudal-rudal tersebut, meluncur.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan rudal tersebut, diyakini mendarat di laut dan belum ada laporan kerusakan.
Beberapa hari sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi uji terbang rudal balistik antarbenua terbarunya, yang dirancang untuk mencapai daratan AS.
Menanggapi peluncuran itu, Amerika Serikat menerbangkan pesawat pengebom jarak jauh B-1B dalam latihan trilateral dengan Korea Selatan dan Jepang pada Minggu (3/11/2024) sebagai unjuk kekuatan.
Hal tersebut dikecam oleh saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.
Pada hari Selasa, Kim Yo Jong menuduh para pesaing Korea Utara meningkatkan ketegangan dengan ancaman militer yang agresif.
Pejabat Korea Selatan mengatakan, Korea Utara kemungkinan akan meningkatkan aksi militernya menjelang pemilihan presiden AS untuk menarik perhatian Washington.
Badan intelijen militer Korea Selatan mengatakan minggu lalu bahwa Korea Utara kemungkinan juga telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuhnya.
Pejabat asing dan analis mengatakan Korea Utara akhirnya berharap untuk menggunakan persenjataan nuklir sebagai "pengaruh" untuk mendapat keringanan sanksi setelah presiden AS yang baru terpilih.
Baca juga: Peta Kekuatan Capres Donald Trump dan Kamala Harris di 50 Negara Bagian AS
Kandidat Presiden yang Lebih Disukai Kim Jong Un
Secara umum, diyakini bahwa Kim Jong Un lebih suka jika Donald Trump menang dalam pemilihan kali ini.
Trump pernah terlibat dalam diplomasi nuklir dengannya pada tahun 2018-2019.
Kim Jong Un melihat Trump sebagai mitra yang lebih mungkin untuk memberinya apa yang diinginkannya daripada kandidat Demokrat Kamala Harris, mengutip TIME.