News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Associated Press Deklarasikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump menyampaikan pidato berisi klaim kemenangannya atas Kamala Harris, Rabu (6/11/2024). Pidato klaim kemenangan Trump disampakan di Palm Beach, Florida.

TRIBUNNEWS.COM - Associated Press (AP) telah mendeklarasikan Donald Trump, kandidat dari Partai Republik, sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat.

Dengan kemenangan di Wisconsin, Trump memperoleh 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Kemenangan ini mempertegas pendekatannya yang keras dalam berpolitik, tulis AP dalam pengumumannya.

"Donald Trump kerap menyerang pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dengan bahasa yang bersifat sangat pribadi, sering kali misoginis dan rasis, sambil menggambarkan negara dalam keadaan apokaliptik yang dikuasai oleh migran yang digambarkan sebagai ancaman."

"Retorika kasar ini, dipadukan dengan citra hipermaskulinitas, menarik simpati dari pemilih yang marah — khususnya pria — di tengah kondisi negara yang sangat terpolarisasi."

Sebagai presiden, Donald Trump berjanji untuk menerapkan agenda yang berfokus pada perombakan besar-besaran pemerintah federal dan pembalasan terhadap musuh-musuh yang dianggapnya berseberangan.

Hingga pukul 17.43 WIB, Donald Trump telah meraih 277 suara elektoral, sementara Kamala Harris memperoleh 224 suara.

Hasil Pilpres AS 2024 (Screenshot AP)

Bagaimana AP Mendeklarasikan Pemenang?

Melalui situsnya, AP menjelaskan bahwa timnya sangat berhati-hati dalam mengumumkan pemenang pemilu.

Pada pemilihan umum AS tahun 2020, AP mengumumkan pemenang di lebih dari 5.000 pemilihan yang diperebutkan, mulai dari tingkat Gedung Putih hingga kursi di setiap badan legislatif negara bagian.

Keputusan AP ini didasarkan pada kerja keras tim analis pemilu, peneliti, dan pemanggil suara yang tergabung dalam "Tim Keputusan."

AP tidak membuat proyeksi atau menyebutkan pemenang sampai benar-benar yakin dengan hasilnya.

Baca juga: Donald Trump Pidato Kemenangan, Berjanji Memulihkan Negara

Jika pencatat hasil pemilihan AP belum secara pasti mengatakan bahwa seorang kandidat telah menang, AP tidak akan membuat spekulasi.

AP juga tidak mengumumkan hasil pemilihan yang sangat ketat, seperti pemilihan tahun 2000 antara George W. Bush dan Al Gore.

Saat itu, AP menilai bahwa selisih suara di Florida terlalu tipis untuk menentukan pemenangnya.

Banyak hasil pemilihan diumumkan pada malam pemilu, tetapi tidak jarang memerlukan beberapa hari, dan dalam kasus tertentu, beberapa minggu untuk mencapai kepastian.

Pada pemilihan presiden tahun 2020, AP baru mendeklarasikan Joe Biden sebagai pemenang empat hari setelah Hari Pemilihan, yakni pada Sabtu, 7 November pukul 11:26 ET.

Tim Pengambil Keputusan AP sepenuhnya berpegang pada fakta.

Keputusan yang dibuat oleh organisasi lain tidak memengaruhi waktu AP dalam mendeklarasikan pemenang. AP tidak terlibat dalam perdebatan dengan tim kampanye atau kandidat mana pun.

Jika seorang kandidat menyatakan kemenangan atau menawarkan konsesi sebelum AP mengumumkan hasil pemilihan, AP akan meliput perkembangan tersebut.

Namun, AP akan tetap menjelaskan bahwa mereka belum mengumumkan pemenang dan memberikan alasan mengapa pemilihan masih terlalu dini atau terlalu ketat untuk diumumkan.

Saat AP mengumumkan pemenang, laporan mereka didukung oleh penelitian dan analisis yang transparan, sehingga dapat dipastikan siapa yang menang.

Jurnalisme yang berbasis penjelasan ini adalah ciri khas liputan AP tentang pemilihan umum AS, setara dengan pemilihan itu sendiri, tulis AP.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini