TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamala Harris gagal mencatatkan rekor sebagai presiden dari kalangan perempuan yang pertama di Amerika Serikat (AS).
Di Pilpres AS 2024 yang baru saja berlangsung, Kamala Harris harus mengakui kekalahan dari rivalnya Donald Trump.
Jika merunut kepada sejarah perpolitikan di AS, tidak ada sejarahnya perempuan jadi Presiden di negara yang konon kabarnya menjunjung tinggi demokrasi dan emansipasi perempuan itu.
Sejak tahun 1789, presiden AS sudah dipimpin seorang laki-laki yakni George Washington presiden pertama di negara berjuluk Paman Sam tersebut.
Seperti diketahui, Donald Trump dua kali unggul dalam kontes pemilihan presiden AS, dan dalam dua kesempatan itu dia mengungguli lawannya yang perempuan.
Donald Trump menjadi presiden AS yang pertama kali pada 2016 setelah menaklukkan capres perempuan, Hillary Clinton.
Kini sejarah berulang, Donald Trump menaklukkan Capres AS wanita setelah menang atas Kamala Harris di Pil[pres 2024.
Kiprah Kamala Harris
Tumbuh besar di salah satu wilayah dengan penduduk beragam dan liberal, calon presiden Partai Demokrat Kamala Harris memiliki segudang pengalaman berkarier di bidang hukum dan politik.
Dia pernah menjadi penegak hukum dan wakil presiden AS.
“Ibu saya perempuan cerdas, tingginya 150 cm, berkulit coklat dan beraksen,” kata Kamala Harris.
Lahir pada 1964, kisah hidup Kamala harris berawal di permukiman progresif di sekitar San Francisco, California.
Ibunya, Shyamala Gopalan, adalah imigran asal India.