News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iran: Kemenangan Donald Trump Kesempatan bagi AS untuk Merevisi Kebijakan yang Salah di Masa Lalu

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berjalan melewati lukisan mural bendera Iran di sebuah jalan di Teheran pada 26 Oktober 2024.

Pada hari Rabu, juru bicara Pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani juga mengatakan kepada wartawan di Teheran bahwa Iran tidak melihat adanya perbedaan antara Trump dan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

"Pemilihan presiden AS tidak ada hubungannya dengan kami. Kebijakan umum AS dan Iran bersifat konstan," katanya.

"Tidak masalah siapa yang menjadi presiden di Amerika Serikat karena semua perencanaan yang diperlukan telah dibuat sebelumnya," kata Mohajerani, menjelaskan bahwa Iran siap menghadapi sanksi baru apa pun.

"Pada dasarnya, kami tidak melihat adanya perbedaan antara kedua orang ini [Trump dan Harris]. Sanksi telah memperkuat kekuatan internal Iran dan kami memiliki kekuatan untuk menghadapi sanksi baru," jelasnya lebih lanjut.

Dalam kebangkitan politik yang mencengangkan dengan konsekuensi yang tak terduga bagi dunia, Trump resmi menjadi presiden AS ke-47 pada hari Rabu setelah memenangkan mayoritas suara Electoral College. Sejauh ini, Trump telah memenangkan 295 suara elektoral dan Harris 226.

Ia mengamankan masa jabatan kedua yang tidak berturut-turut hampir empat tahun setelah ia meninggalkan Gedung Putih menyusul kekalahan besar dari pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

 


SUMBER: Press TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini