News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Joe Biden Komentari Kekalahan Kamala Harris dari Donald Trump di Pilpres AS 2024

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILE) Presiden AS Joe Biden melambaikan tangan saat meninggalkan gedung setelah berpidato dalam konferensi pers pada penutupan KTT NATO ke-75 di Walter E. Washington Convention Center di Washington, DC pada 11 Juli 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengomentari kekalahan wakil presiden Kamala Harris dari Donald Trump dalam Pilpres AS 2024.

Kamala Harris kalah setelah ia hanya mendapat 226 elektor, sedangkan Donald Trump mendapat 295 elektor, menurut hasil sementara Pilpres AS di 50 negara bagian.

Seluruh elektor yang berjumlah 538 akan memberikan suaranya untuk memilih capres-cawapres di Electoral College yang akan diadakan pada pertengahan Desember mendatang, di mana syarat pemenang harus mendapat 270 suara elektor.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, Joe Biden mengomentari kekalahan rekannya dari Partai Demokrat itu dengan memberikan pujian atas semangatnya selama ini.

"Apa yang Amerika lihat hari ini adalah Kamala Harris yang saya kenal dan sangat saya kagumi. Dia adalah mitra dan pelayan masyarakat yang luar biasa, penuh integritas, keberanian, dan karakter," kata Joe Biden dalam unggahan di media sosial X, Rabu (6/11/2024).

“Dalam situasi yang luar biasa, dia melangkah maju dan memimpin kampanye bersejarah yang mewujudkan apa yang mungkin terjadi jika dipandu oleh kompas moral yang kuat dan visi yang jelas untuk sebuah negara yang lebih bebas, lebih adil, dan penuh dengan lebih banyak peluang bagi semua warga Amerika,” tambahnya.

Joe Biden mengatakan ia memilih Kamala Harris sebagai wakil presidennya adalah keputusan terbaik yang dibuatnya.

“Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, memilih Kamala adalah keputusan pertama yang saya buat ketika saya menjadi calon presiden pada tahun 2020. Itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat,” imbuh Joe Biden.

Ia menegaskan akan terus berjuang untuk semua warga AS.

“Kisahnya merupakan kisah terbaik Amerika. Dan seperti yang ia tegaskan hari ini, saya yakin ia akan terus menulis kisah itu. Ia akan terus berjuang dengan tujuan, tekad, dan kegembiraan. Ia akan terus menjadi pejuang bagi semua warga Amerika," lanjutnya.

"Di atas segalanya, ia akan terus menjadi pemimpin yang akan diteladani oleh anak-anak kita dari generasi ke generasi, seraya ia meninggalkan jejaknya pada masa depan Amerika," tambahnya, seperti diberitakan Times Now.

Baca juga: Kalah dari Donald Trump, Kamala Harris Minta Pendukungnya Terima Hasil Pilpres AS

Gedung Putih Desak Donald Trump untuk Mulai Proses Transisi yang Tertib

Gedung Putih mendorong Donald Trump untuk menandatangani perjanjian yang diperlukan untuk memulai transisi presiden yang tertib.

Tim transisi Donald Trump masih belum menandatangani perjanjian dengan Gedung Putih dan Administrasi Layanan Umum yang memungkinkan mereka mengakses fasilitas, dokumen, dan personel federal.

Penundaan ini menghambat kemampuan pemerintah federal untuk mulai memproses izin keamanan bagi calon pejabat keamanan nasional pemerintahan Donald Trump, yang berpotensi membatasi jumlah stafnya yang dapat menangani informasi sensitif menjelang Hari Pelantikan.

Kepala staf Gedung Putih, Jeff Zients, menghubungi ketua bersama, Howard Lutnick dan Linda McMahon, untuk menegaskan kembali peran perjanjian tersebut dalam memulai transisi presiden, menurut seorang pejabat Gedung Putih.

Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas perencanaan transisi yang sensitif, seperti diberitakan The New York Post.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini