TRIBUNNEWS.COM -- Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Kamala Harris menelepon saingannya Donald Trump dan memberikan selamat atas kemenangannya dalam Pilpres 2024.
Harris yang menjadi Wakil Presiden saat ini mengakui kekalahannya memberikan pujian kepada Trump yang telah memenangkan pilpres tersebut.
Bukan hanya Kamala Haris saja, presiden Joe Biden pun melakukan hal yang sama dengan Harris.
Baca juga: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Kepada Donald Trump Terpilih sebagai Presiden AS
Biden sempat menjadi rival Trump saat pencalonan presiden, akan tetapi mengundurkan diri usai debat pada Juli lalu. Ia kemudian digantikan oleh Kamala Harris sebagai capres dari Partai Demokrat.
Associated Press mengabarkan, seorang ajudan senior Kamala Harris mengatakan bahwa Harris berbesar hati memberikan selamat kepada Trump dan menelepon bekas rivalnya tersebut.
Ia mengatakan Harris telah berdiskusi dengan Trump tentang pentingnya pengalihan kekuasaan secara damai menjelang pidatonya di mana ia diharapkan mengakui kekalahannya dalam pemilihan umum.
Pada gilirannya, Gedung Putih melaporkan bahwa Presiden Joe Biden yang akan lengser menelepon Donald Trump dan mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS.
Tercatat bahwa Biden menjanjikan Trump pengalihan kekuasaan yang lancar dalam percakapan telepon.
Presiden Tertua
Kemenangan Trump menjadikan presiden ke-45 itu juga sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat.
Trump berusia 78 tahun sekarang menjadi presiden tertua di AS dalam sejarah.
Usianya jauh lebih tua dari Joe Biden saat terpilih sebagai presiden pada tahun 2020.
Baca juga: Trump Menang Pemilu AS, Warga Palestina di Gaza Pesimis Perang Berakhir hingga Hamas Beri Peringatan
Hasil perhitungan sementara menunjukkan Trump unggul 279 suara dari Kamala Harris, yang memperoleh 223 suara.
Trump akan menjadi presiden AS kedua yang kembali menduduki jabatan tersebut setelah kehilangan jabatannya.
Jalannya untuk kembali ke Gedung Putih bahkan lebih tidak terduga daripada kampanye yang membuangnya dari sana empat tahun lalu, di tengah pandemi dan kerusuhan sipil.
Ia kembali ke Gedung Putih setelah dikalahkan empat tahun lalu.
Sejak itu Trump berkampanye untuk merebut kembali jabatan presiden dengan janji untuk menghukum musuh-musuh politiknya.
Trump memilih Senator JD Vance, yang berusia 40 tahun sebagai pasangannya untuk melawan Partai Demokrat di ajang pemilihan Presiden Amerika tahun ini.
Keputusannya dipandang oleh beberapa kritikus sebagai kesalahan.