TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memilih Senator AS Marco Rubio untuk menjadi menteri luar negerinya.
Donald Trump akan dilantik sebagai presiden AS yang baru pada Januari 2026.
New York Times pada Senin (11/11/2024) melaporkan Marco Rubio politisi kelahiran Florida akan menjadi orang Latin pertama yang menjabat sebagai diplomat tertinggi Amerika.
Rubio sebelumnya menganjurkan kebijakan luar negeri yang kuat terhadap musuh-musuh geopolitik Amerika, termasuk China, Iran, dan Kuba.
Dia juga adalah menjadi pesaing kuat Donald Trump maju sebagai kandidat calon presiden AS dari Partai Republik beberapa waktu lalu.
Washington Post pernah memberitakan sosok Rubio yang dulunya eks seorang bartender dan pelayan toko.
“Di Amerika ayah saya menjadi bartender sedangkan ibu saya seorang pelayan toko. Mereka bukan orang yang besar, namun mereka sangat berhasil mendidik saya,” ujar Rubio.
Dia menceritakan banyak lagi kisah hidupnya.
Kedua orang tuanya sebuah keluarga sederhana dan serba berkecukupan di Kuba.
Setelah ibunya meninggal dunia, ayahnya menghadapi banyak masalah dan Rubio bekerja di usia sembilan tahun membantu keuangan keluarga.
'Ayah saya seorang pekerja keras," kata Rubio.
Keras terhadap Iran dan China
Marco Rubio selama jadi senator AS kerap melontarkan pernyataan keras soal China dan Iran.
Yang paling menonjol, ia meminta Departemen Keuangan pada tahun 2019 untuk meluncurkan peninjauan keamanan nasional atas akuisisi Musical.ly oleh aplikasi media sosial populer Tiongkok, TikTok, yang mendorong penyelidikan dan perintah divestasi yang bermasalah.
Sebagai petinggi Partai Republik di Komite Intelijen Senat, ia juga terus menekan pemerintahan Biden, menuntut agar pemerintahan itu memblokir semua penjualan ke Huawei awal tahun ini setelah perusahaan teknologi China yang dikenai sanksi itu merilis laptop baru yang ditenagai chip prosesor Intel AI.
Rubio, yang kakeknya melarikan diri dari Kuba pada tahun 1962, juga merupakan penentang keras normalisasi hubungan dengan pemerintah Kuba, sebuah posisi yang dianut Trump.
Kepala subkomite DPR yang mengawasi urusan Amerika Latin, ia juga sering mengkritik keras pemerintahan Nicolas Maduro di Venezuela.
Serangan Iran ke Isral belum lama ini juga disorot Maro Rubio.
Ia menyoroti strategi Iran yang bertujuan mengepung Isrel.
Marco Rubio mengatakan bahwa Iran juga berupaya menghancurkan ekonomi Israel.
Oleh sebab itu, Marco Rubio mengatakan kondisi tersebut membahayakan keberlanjutan Israel.
Ia juga menyebut situasi sekarang sebagai momen paling berbahaya bagi Timur Tengah.
Selama masa jabatan Trump 2017-2021, misalnya, Rubio ikut mensponsori undang-undang yang akan mempersulit Trump untuk menarik diri dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara, dengan mengharuskan dua pertiga Senat untuk meratifikasi penarikan diri tersebut.
Soal perang Ukraina dengan Rusia, Rubio mengatakan dalam wawancara baru-baru ini bahwa Ukraina perlu mencari penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Rusia daripada berfokus pada upaya mendapatkan kembali semua wilayah yang telah direbut Rusia dalam dekade terakhir.
Ia juga merupakan salah satu dari 15 senator Republik yang memberikan suara menentang paket bantuan militer senilai $95 miliar untuk Ukraina, yang disahkan pada bulan April.
"Saya tidak berada di pihak Rusia — tetapi sayangnya kenyataan yang ada adalah bahwa perang di Ukraina akan berakhir dengan penyelesaian yang dinegosiasikan," kata Rubio kepada NBC pada bulan September.
Lalu Bagaimana dengan Elon Musk?
Kabarnya Elon Musk akan ditunjuk Donald Trump jadi Menteri Efesiensi Pemerintahan.
Orang terkaya di dunia ini merupakan tim sukses Donald Trump di Pilpres 2024 yang baru saja berlalu.
Elon Musk juga kemungkinan akan diberi peran dalam diplomasi global.
Dengan posisinya saat ini, Elon Musk diperkirakan akan memperkuat peran perusahaannya Tesla, SpaceX, dan X di kancah global.