Sementara itu, Hizbullah menerbitkan pernyataan rinci tentang perkembangan lapangan pertempuran Uli al-Bas.
Dalam pertempuran tersebut, Hizbullah mengatakan kerugian musuh Zionis sejak dimulainya manuver darat di Lebanon selatan, mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas.
Baca juga: Hizbullah Targetkan Pangkalan Udara Utama Israel untuk Pertama Kalinya
Sementara itu, 1.000 perwira dan tentara terluka, 43 tank Merkava, delapan buldoser militer, dua Hummer, dua kendaraan lapis baja, dan dua pengangkut personel hancur, serta empat drone Hormuz ditembak jatuh.
Hizbullah mencatat, jumlah korban ini tidak termasuk kerugian musuh Israel di pangkalan militer, lokasi, barak, pemukiman, dan kota-kota yang diduduki.
"Sebagai akibat dari serangan perlawanan yang intens dan terkonsentrasi, pasukan musuh Israel mundur dari sebagian besar kota yang telah mereka majui di luar perbatasan, kecuali formasi pasukan ke-146."
"Perpecahan dalam pasukan musuh Israel yang mengalami stagnasi selama lebih dari seminggu," tulis Hizbullah.
Dikutip dari Al Mayadeen, Hizbullah melancarkan 26 serangan roket dan artileri terhadap permukiman Israel, termasuk Avivim, Dovev, Sa'sa', Bar'am, Yaron, Dishon, Malkiya, dan Bar Yochai.
Lokasi tersebut, merupakan pangkalan pertahanan udara dan rudal, pusat komando bagi batalyon yang terlibat dalam serangan, depot senjata, dan titik perakitan kendaraan yang terkait dengan Brigade ke-36 Israel.
Israel Perluas Serangan
Tentara Israel pada hari Selasa terus melancarkan serangan terhadap warga sipil di Lebanon, menargetkan mereka di beberapa daerah tanpa peringatan evakuasi sebelumnya.
Baca juga: Bakal Serang Hizbullah, Israel Paksa Penduduk 14 Desa di Lebanon Mengungsi, Klaim demi Keselamatan
Namun, 13 serangan udara di pinggiran selatan Beirut dalam kurun waktu hanya tiga jam didahului oleh peringatan evakuasi.
Serangan itu tidak menimbulkan korban luka-luka, namun mengakibatkan kerusakan luas pada bangunan rumah tinggal dan pusat komersial, medis, dan pendidikan.
Serangan udara di Lebanon selatan dan wilayah Bekaa, yang mencapai Akkar di ujung utara Lebanon, menghapus harapan penyelesaian gencatan senjata jangka pendek.
Serangan itu disertai pengumuman di Channel 14 Israel bahwa “tentara Israel telah memperluas operasinya di Lebanon selatan ke wilayah yang belum dijangkaunya sejak awal operasi darat”.
Dikutip dari Arab News, sekitar 50 hari sejak Israel mengintensifkan serangan ke Lebanon, sudah 3.200 orang dilaporkan tewas dan 14.000 lainnya terluka.
Baca juga: Ganasnya Rudal Hizbullah Bikin Pengusaha di Haifa Israel Utara Gigit Jari, Omzet Turun, Israel Rugi