News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Agresi Tentara Israel Masuk Lebih Dalam, Hizbullah Buat Lebanon Banjir Darah Brigade Golani IDF

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel dari unit infanteri Brigade Golani berjalan keluar dari Jalur Gaza Palestina dekat Kibbutz Ein Hashlosha selama badai pasir setelah operasi di dalam Gaza, 17 Oktober 2007.

Sejumlah tentara Israel tewas dalam penyergapan Hizbullah pada 13 November.

Tentara Israel mengakui kematian enam tentara. 

Menurut Sky News Arabia dan laporan lainnya, sembilan orang IDF tewas.

Penyergapan tersebut menargetkan Divisi ke-51 dari Brigade Golani IDF.

"Sekali lagi, pukulan di perut; pada awalnya, berita bahwa ada peristiwa di Lebanon selatan, maka Anda mengetahui bahwa ada prajurit IDF tewas di sana, lalu jumlah orang tewasmenjadi jelas, dan akhirnya Anda menemukan bahwa yang tewas itu adalah dari Brigade Golani," tulis jurnalis Israel Yoav Limor untuk surat kabar Israel Hayom.

“Tanah Lebanon telah direndam darah generasi pejuang Golani. Perjalanan (agresi militer) berkabung ini, melewati keluarga, rumah dan pemukiman, menimbulkan sejumlah pemikiran, dan pemikiran pertama yang jelas adalah: untuk berapa lama? Ada kesenjangan antara deklarasi kemenangan dan kenyataan di lapangan, disorot oleh peristiwa baru-baru ini,” tambahnya.

Media Israel itu mengkonfirmasi pada Kamis bahwa “tidak ada akhir yang terlihat untuk perang, dan bahkan ketika itu berakhir, itu akan berlanjut dalam berbagai bentuk dan di sektor lain.”

Laporan media juga menekankan beberapa masalah yang berkaitan dengan pemukim dan “tempat tinggal” mereka, dengan pertanyaan utama yang diajukan oleh media Israel: Berapa lama perang ini akan berlangsung?

Media Israel juga mencatat poin kedua mengenai Brigade Golani, yang telah dikerahkan di Jalur Gaza dan Lebanon, menyoroti bahwa “ongkos yang harus ditanggung atas keterlibatannya makin tinggi curam, dan jajarannya (personel Brigade Golani) makin berkurang.”

Laporan media Israel itu juga mencatat kalau Brigade Golani, unit paling penting dalam tentara Israel, menghadapi kekurangan pejuang yang signifikan.

“Lebanon direndam oleh darah generasi tentara Brigade Golani,” kata laporan tersebut.

Ulasan tersebut menelusuri pengorbanan para petinggi Brigade Golani yang rontok di tanah Lebanon mulai dari Goni Harnik, yang jatuh dalam invasi 1982 ke Lebanon di Kastil Beaufort, hingga Erez Gerstein, yang memimpin unit penghubung selama tahap akhir pendudukan Israel di Lebanon selatan. 

Mereka juga menyebutkan Roi Klein, wakil komandan Batalyon ke-51, yang tewas di Bint Jbeil selama perang 2006.

Media Israel melaporkan bahwa kerugian terbaru diumumkan pada hari Rabu ketika juru bicara militer Israel melaporkan pembunuhan seorang komandan peleton dan lima tentara lainnya dari Batalyon ke-51 selama konfrontasi di Lebanon selatan.

Baca juga: Pakar Militer: Korban IDF Menggunung di Lebanon, Diberondong Al Qassam dari Jarak Dekat di Jabalia

Gambar yang diambil dari kota selatan Tyre ini menunjukkan asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan desa Rmadiyeh di selatan Lebanon, pada 7 Oktober 2024. - Tentara Israel mengatakan pada 7 Oktober bahwa mereka telah mengerahkan divisi lain untuk berpartisipasi dalam operasi di Lebanon -- menjadikannya pengelompokan pasukan ketiga dengan kekuatan divisi yang digunakan dalam pertempuran darat melawan Hizbullah. (Photo by KAWNAT HAJU / AFP) (AFP/KAWNAT HAJU)

Pernyataan Israel Bertentangan dengan Kenyataan di Lapangan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini