UNDOF telah berulang kali memprotes pekerjaan tersebut.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.
UNDOF melaporkan Suriah telah “memprotes keras” pekerjaan tersebut.
Tapi, pejabat Suriah menolak berkomentar mengenai pembangunan tersebut.
UNDOF yang telah memantau wilayah tersebut sejak tahun 1974.
UNDOF mencakup sekitar 1.100 tentara, sebagian besar dari Fiji, India, Kazakhstan, Nepal, dan Uruguay, yang berpatroli di wilayah tersebut.
Sekitar 50.000 pemukim Yahudi dan Arab, sebagian besar anggota sekte Druze Islam Syiah, tinggal di wilayah ini.
Pada tahun 2019, Presiden Donald Trump secara sepihak mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan “sepenuhnya mengakui” kendali Israel atas wilayah tersebut, sebuah keputusan yang tetap tidak berubah di bawah pemerintahan Biden.
Akan tetapi, AS adalah satu-satunya negara yang melakukannya, karena seluruh dunia menganggapnya sebagai wilayah Suriah yang diduduki.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)