News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Berniat Tawarkan 'Hadiah' kepada Trump Berupa Perundingan Gencatan Senjata di Lebanon

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, dilaporkan mengunjungi Presiden terpilih AS, Donald Trump, di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, pada Minggu (10/11/2024).

Namun, pertemuan itu baru diketahui dan dilaporkan oleh The Washington Post pada Rabu (13/11/2024).

Keduanya membahas potensi gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon yang melibatkan kerja sama Barat dan Rusia, menurut laporan Post.

Ron Dermer diam-diam mengunjungi Rusia minggu lalu untuk diskusi lanjutan, setelah pejabat Rusia mengunjungi Israel pada 27 Oktober untuk membahas rencana tersebut.

Proposal itu, menyerukan agar Moskow mencegah Hizbullah memasok senjata melalui jalur darat Suriah.

Menurut pejabat Israel, rincian lain dari rencana tersebut adalah memindahkan kelompok Hizbullah ke utara Sungai Litani.

Mantan Presiden AS dan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump berbicara selama acara malam pemilihan di West Palm Beach Convention Center di West Palm Beach, Florida, pada tanggal 6 November 2024. (AFP/JIM WATSON)

Militer Lebanon kemudian akan mengambil alih kendali wilayah perbatasan selama 60 hari, yang akan diawasi oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Seorang sumber yang dekat dengan proksi Iran mengatakan kepada Post bahwa Hizbullah bersedia menarik pasukannya ke utara Litani sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara.

Namun, Hizbullah belum secara resmi menerima proposal tersebut.

Mengutip tiga pejabat Israel saat ini dan mantan pejabat yang diberi pengarahan tentang pertemuan tersebut, The Washington Post melaporkan bahwa Israel sedang terburu-buru untuk memajukan rencana gencatan senjata di Lebanon sebagai "hadiah selamat datang" untuk Trump.

Keberhasilan mencapai gencatan senjata akan memberi kemenangan diplomatik awal bagi Trump sekembalinya ia ke Gedung Putih.

Baca juga: Jegal Bisnis Netanyahu, Turki Stop Semua Kerjasama dan Perdagangan yang Terafiliasi dengan Israel

"Ada pemahaman bahwa Israel akan memberikan sesuatu kepada Trump, bahwa pada bulan Januari akan ada pemahaman tentang Lebanon," kata seorang pejabat Israel.

Hizbullah mulai meluncurkan ribuan roket, rudal, dan pesawat tanpa awak ke Israel sehari setelah perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.

Seorang pejabat diplomatik senior Israel mengonfirmasi kepada Israel Hayom pada Sabtu bahwa telah terjadi terobosan signifikan dalam upaya untuk mencapai penyelesaian diplomatik.

Namun, sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Post bahwa syarat untuk gencatan senjata tetap jelas, yaitu Israel harus dilarang melakukan operasi di wilayah Lebanon.

Setelah pertemuannya di Florida dengan Trump dan menantu laki-lakinya yang juga mantan penasihat senior, Jared Kushner, Dermer menuju Washington.

Ia bertemu pejabat pemerintahan Biden, termasuk Amos Hochstein, utusan khusus presiden untuk Lebanon, pada Senin dan Selasa.

Jika upaya gencatan senjata gagal, seorang pejabat militer Israel mengatakan kepada Post bahwa ada rencana yang sedang disiapkan untuk memperluas operasi darat di Lebanon.

Sementara itu, Israel melanjutkan aktivitas darat di Lebanon Selatan dan melancarkan serangan udara terhadap target-target Hizbullah di Beirut dan di seluruh negeri.

Beberapa suara dalam koalisi Netanyahu juga menyerukan agar tekanan militer dilanjutkan, termasuk Menteri Pertahanan baru Israel, Israel Katz.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz (Tehran Times)

Katz mengatakan pada Selasa:

"Di Lebanon, tidak akan ada gencatan senjata dan tidak ada jeda. Kami akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh sampai tujuan perang kami tercapai."

Publik Israel juga mendukung kelanjutan operasi militer terhadap Hizbullah di Lebanon.

Mayoritas orang Yahudi Israel mendukung kelanjutan operasi IDF di Lebanon Selatan.

Pendapat itu berdasarkan survei yang diterbitkan oleh Institut Demokrasi Israel pada Minggu.

Baca juga: Netanyahu Siapkan Rencana Aneksasi Tepi Barat Pasca Kemenangan Trump

Mayoritas responden Yahudi Israel (54 persen) mengatakan mereka mendukung kelanjutan pertempuran, sementara minoritas (38 persen) menyatakan dukungan untuk negosiasi gencatan senjata dengan Lebanon.

Seorang pejabat Trump mengatakan kepada Post bahwa Kushner diharapkan memainkan peran penasihat dalam negosiasi mendatang dengan Arab Saudi terkait normalisasi dengan Israel.

Namun, Kushner tidak ditunjuk untuk posisi resmi di Gedung Putih.

Kushner sebelumnya membantu menjadi perantara Perjanjian Abraham selama masa jabatan pertama Trump, yang menjalin hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, serta Maroko.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini