Jerman juga menegaskan pihaknya tidak mengendalikan radar di pesisir Lebanon, yang merupakan wilayah penjagaan UNIFIL, kawasan di mana Israel menculik seorang kapten angkatan laut Lebanon.
“Otoritas Radar Pesisir Lebanon, yang didanai oleh Jerman, dijalankan oleh tentara Lebanon. Tentara Lebanon adalah pihak yang menentukan dan mengendalikan apa yang terjadi terhadap informasi yang diperoleh dari stasiun radar dan siapa yang menerimanya," lanjutnya.
"Satgas Angkatan Laut tidak memiliki kontak langsung dengan militer Israel," tambahnya.
Jerman mengatakan prinsip netralitas berlaku bagi pihak-pihak yang berkonflik dalam misi PBB termasuk UNIFIL.
“Kami menaati misi gugus tugas ditentukan oleh mandat PBB dengan ketat. Ini merupakan kerangka kerja yang mengikat bagi partisipasi kami,” tegasnya, seperti diberitakan Al Arabiya.
Pernyataan Kementerian Pertahanan Jerman menekankan pekerjaan divisi ini selalu transparan, serta terhadap negara-negara lain yang berpartisipasi dalam pasukan UNIFIL.
Tentara Jerman di UNIFIL Dituduh Bantu Israel
Tentara Jerman yang bergabung dalam UNIFIL menjadi fokus perhatian Al-Akhbar, media yang dekat dengan Hizbullah, setelah kapal perang Jerman “Ludwigshafen am Rhein” menembak jatuh drone tak dikenal di lepas pantai Lebanon pada 17 Oktober 2024.
Baca juga: Kapal Perang Jerman Bagian dari UNIFIL Tembak Jatuh Drone di Perbatasan Lebanon-Israel
Al-Akhbar mengatakan Jerman dan kapal-kapal Satuan Tugas Angkatan Laut memantau orang-orang Israel dan menoleransi mereka.
Setidaknya 100 tentara Jerman berpartisipasi di UNIFIL dan 40 di antaranya berada di markas misi perdamaian di Naqoura, di tengah area pertempuran.
Sedangkan, 60 tentara Jerman lainnya bertugas di kapal perang Jerman “Ludwigshafen am Rhein”, di mana Jerman juga memimpin bagian angkatan laut UNIFIL.
Israel Culik Kapten Lebanon, UNIFIL Dituduh Terlibat
Pada awal November, pasukan khusus Israel yang menggunakan speedboat menangkap seorang pria di kota pesisir Batroun, Lebanon.
Media Israel, Channel12, mengatakan pria tersebut diklaim terlibat dalam penyelundupan senjata antara Suriah dan Lebanon untuk dikirim ke Hizbullah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Ali Hamie, membantah pria yang diculik itu adalah komandan Hizbullah dan mengatakan dia adalah kapten laut Lebanon.
Penculikan itu terjadi di pesisir Lebanon yang dipantau UNIFIL menurut Resolusi 1701 PBB.