Dalam pertemuan dengan Larijani, Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mendesak dukungan terhadap posisi Lebanon dalam penerapan Resolusi 1701 dan menyebutnya sebagai prioritas, selain menghentikan "agresi Israel", kata kantornya.
Larijani mengatakan, "Iran mendukung keputusan apa pun yang diambil oleh pemerintah, terutama Resolusi 1701", menurut pernyataan tersebut.
Netanyahu Ingin Beri "Hadiah" untuk Donald Trump
Pada hari Kamis, Eli Cohen, menteri energi Israel dan anggota kabinet keamanannya, mengatakan kepada Reuters bahwa prospek gencatan senjata ini adalah prospek yang paling menjanjikan sejak konflik dimulai.
PM Israel Benjamin Netanyahu juga disebut sedang terburu-buru untuk memajukan gencatan senjata di Lebanon, menurut The Washington Post.
Netanyahu dilaporkan ingin memberikan "hadiah" kepada presiden terpilih Donald Trump dengan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Keberhasilan AS menangangi gencatan senjata, dinilai sebagai kesuksesan politik Donald Trump di bawah kepemimpinannya nanti.
Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, dilaporkan mengunjungi Donald Trump, di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, pada Minggu (10/11/2024).
Keduanya dilaporkan membahas potensi gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon yang melibatkan kerja sama Barat dan Rusia.
Proposal itu menyerukan agar Moskow mencegah Hizbullah memasok senjata melalui jalur darat Suriah.
Menurut pejabat Israel, rincian lain dari rencana tersebut adalah memindahkan kelompok Hizbullah ke utara Sungai Litani.
Militer Lebanon kemudian akan mengambil alih kendali wilayah perbatasan selama 60 hari, yang akan diawasi oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Baca juga: Laporan Intelijen: Fasilitas Nuklir Rahasia Iran Hancur Akibat Serangan Israel pada Bulan Oktober
Seorang sumber yang dekat dengan proksi Iran mengatakan bahwa Hizbullah bersedia menarik pasukannya ke utara Litani sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara.
"Ada pemahaman bahwa Israel akan memberikan sesuatu kepada Trump, bahwa pada bulan Januari akan ada pemahaman tentang Lebanon," kata seorang pejabat Israel kepada The Washington Post.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)