News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

NGO Ungkap Bantuan ke Gaza Menurun Akibat Israel Permudah Penjarahan dengan Serang Polisi Lokal

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk bantuan masuk ke Gaza utara, 16 Oktober 2024. Krisis kemanusiaan di Gaza semakin mendalam dengan serangan Israel dan penjarahan yang terus berlangsung.

TRIBUNNEWS.COM - Laporan terbaru dari 29 organisasi non-pemerintah (NGO) termasuk Save the Children, Oxfam, dan Care, menunjukkan bahwa bantuan untuk warga Gaza semakin menurun.

Pada bulan Oktober, rata-rata truk bantuan yang memasuki wilayah Gaza hanya mencapai 37 truk per hari, turun drastis dari 500 truk per hari sebelum serangan 7 Oktober 2023.

Menurut laporan tersebut, penurunan ini disebabkan oleh penjarahan yang terus berlanjut.

"Penjarahan adalah masalah yang terus berlanjut," kata perwakilan NGO yang dikutip dari The New Arab.

Penjarahan ini dipicu oleh serangan Israel terhadap pasukan polisi yang tersisa di Gaza dan kelangkaan barang-barang penting akibat penutupan sebagian besar titik penyeberangan.

Serangan Terhadap Polisi dan Pekerja Kemanusiaan

Laporan NGO juga mengungkapkan bahwa Israel secara sengaja menyerang polisi yang mengawasi truk bantuan.

"Anggota pasukan polisi lokal yang tersisa mencoba mengambil tindakan terhadap para penjarah tetapi diserang oleh pasukan Israel," jelas mereka.

Bahkan, insiden ini terjadi di depan pasukan Israel tanpa ada upaya untuk campur tangan.

Tidak hanya itu, serangan udara Israel juga telah menewaskan sedikitnya 20 pekerja bantuan dari berbagai organisasi Palestina antara 10 Oktober dan 13 November.

"Sebagian besar pekerja bantuan tewas saat memberikan bantuan kepada warga di Gaza," tambah laporan itu.

Pembukaan Jalur Bantuan

Baca juga: Sandera Israel yang Ditahan di Gaza Justru Minta Tolong Diselamatkan dari Netanyahu

Menjelang tenggat waktu yang ditetapkan oleh Amerika Serikat, Israel akhirnya membuka jalur penyeberangan bantuan tambahan ke Gaza pada 12 November 2024.

Jalur yang dibuka adalah penyeberangan Kissufim.

Pembukaan ini dilakukan sehari sebelum tenggat waktu yang meminta Israel untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Namun, kelompok hak asasi internasional menilai bahwa Israel tidak memenuhi tenggat waktu tersebut dan justru memperburuk keadaan di Gaza.

"Israel tidak hanya gagal memenuhi kriteria AS tetapi juga mengambil tindakan yang memperburuk situasi di lapangan," ungkap kelompok tersebut yang meliputi Norwegian Refugee Council, Oxfam, dan Save the Children.

Situasi di Gaza

Sejak serangan dimulai pada 7 Oktober, lebih dari 43.700 orang telah tewas di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Lebih dari 103.000 warga mengalami luka-luka, dan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut terpaksa mengungsi.

Agresi Israel ini juga menyebabkan banyak bangunan hancur, meninggalkan warga Gaza dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Dalam konteks ini, NGO dan kelompok hak asasi manusia mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna mendukung warga Gaza yang terjebak dalam konflik berkepanjangan ini.

(Tribunnews.com/Farrah)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini