TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan sebab prajuritnya banyak mengalami kekalahan di garis depan.
Ia mengungkap bahwa pasokan senjata ke para serdadunya mengalami permasalahan yang menyebabkan rotasi tidak berjalan dengan lancar.
Menurutnya brigade cadangan tidak dilengkapi dengan senjata dan peralatan sehingga tidak bisa dikirim menggantikan pasukan yang telah berperang.
Baca juga: Zelensky Mulai Bicara Perdamaian, Putin Tetap Mengganas Gempur Ukraina
Menurutnya, dalam rotasi di peperangan, brigade lain seharusnya menggantikan pendahulunya, akan tetapi brigade-brigade lain ini tidak diperlengkapi dengan senjata mereka.
"Apakah kita kirim mereka ke sana seperti umpan meriam, seperti yang dilakukan Rusia? Tidak seorang pun menginginkan itu; mereka hanya berdiri diam," kata Zelensky dikutip dari Ukrainska Pravda, Sabtu (16/11/2024).
Ia menyebutkan bahwa prajuritnya mengalami kelelahan akut, lalu berusaha mundur sayang tidak ada penggantinya. Pada akhirnya mereka akhirnya menjadi korban keganasan pasukan Rusia yang dikenal sangat brutal.
"Orang-orang harus yakin bahwa ketika mereka mundur, brigade yang diperlengkapi dengan baik akan menggantikan mereka, siap menghadapi serangan yang akan datang.
Kami telah sepakat tentang jumlah brigade ini, tetapi penambahan staf mereka berlangsung sangat, sangat lambat," ujar Zelensky.
Ia mengatakan, karena kurangnya peralatan, brigade baru tidak akan dibentuk.
Baca juga: Zelensky: Trump Bisa Percepat Akhir Perang Ukraina-Rusia
Meski demikian, jelasnya, unit cadangan telah dibentuk dengan personel berpengalaman yang telah bertempur dalam perang.
Zelenskyy mengatakan bahwa kejadian di mana brigade baru sedang dibentuk sementara brigade yang lebih kuat kekurangan personel adalah kejadian yang jarang terjadi.
Presiden memperkirakan bahwa setelah brigade cadangan diperlengkapi sepenuhnya, kemajuan Rusia di wilayah timur Ukraina akan berakhir.
Baca juga: Situasi Kurakhovo Semakin Memburuk, Pasukan Ukraina Dikepung dari Utara, Selatan dan Timur
Zelenskyy menyatakan bahwa Ukraina bahkan belum menerima setengah dari senjata yang secara resmi dialokasikan oleh Amerika Serikat dan bahwa Eropa telah membantu Ukraina sama seperti AS.