Radio tersebut mengindikasikan target tersebut mengambil peran militer yang menonjol setelah likuidasi barisan pertama Hizbullah, seperti diberitakan Al Arabiya.
Baca juga: Herzi Halevy: Rantai Komando Hizbullah Runtuh di Lebanon
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan bahwa serangan Israel di wilayah Mar Elias menyebabkan kematian dua orang dan melukai 13 lainnya.
Kantor Berita resmi Lebanon menyebutkan tim pemadam kebakaran berusaha mengendalikan api.
Sementara suara ledakan baterai dan perangkat elektronik terdengar di tempat tersebut.
Hizbullah Bantah Berita soal Penargetan Pejabatnya di Departemen Operasi Front Selatan Hizbullah
Setelah beredar laporan penyerangan yang menyasar markas besar Hizbullah di Beirut, perwakilan Hizbullah di Parlemen Lebanon, Imad al-Hout, membantah anggota Hizbullah menjadi sasaran serangan Israel.
"Area yang menjadi sasaran penyerangan tidak memiliki pusat Kelompok Islam atau lembaga apa pun yang berafiliasi dengan Kelompok Islam, dan tidak ada seorang pun dari kelompok tersebut yang menjadi sasaran," kata Imad al-Hout kepada Agence France-Presse, Minggu.
Sementara itu, sumber keamanan Lebanon melaporkan serangan itu menargetkan sebuah toko yang menjual perangkat elektronik.
Hamas Berduka Atas Kematian Muhammad Afif
Adapun Kelompok perlawanan Palestina Hamas menyatakan berduka atas kematian Mohammad Afif, kepala hubungan media Hizbullah, yang tewas dalam serangan udara Israel pada Minggu di ibu kota Lebanon, Beirut.
"Pembunuhan tokoh media politik tidak akan membungkam suara perlawanan, tetapi justru akan mengungkap jurang moral yang dalam di mana pendudukan terjadi," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
"Kebijakan kriminal yang diadopsi oleh pendudukan teroris (Israel) ini tidak akan menghalangi pasukan perlawanan pembebasan dari tujuan mereka untuk mematahkan keinginan penjajah fasis ini dan mengusirnya dari tanah dan tempat suci kami," tambahnya.
Kelompok tersebut mengutuk keras apa yang mereka sebut, "Pperbuatan musuh Zionis (Israel) atas kejahatan keji ini."
Disebutkan bahwa Afif, "melalui penampilannya yang berani di media dari jantung pinggiran selatan Beirut selama puncak agresi brutal Israel terhadap Lebanon, menunjukkan suara perlawanan yang kuat dan menantang yang mengguncang pendudukan dan sistemnya yang gagal."
Sebelumnya pada hari Minggu, Ali Hijazi, Sekretaris Jenderal Partai Ba'ath Sosialis Arab di Lebanon, mengonfirmasi kematian Afif, dan mencatat bahwa ia secara tidak sengaja berada di sebuah gedung milik Partai Ba'ath di daerah Ras al-Nabaa di jantung kota Beirut.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan udara Israel di daerah Ras al-Nabaa di ibu kota menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai sedikitnya tiga lainnya.