TRIBUNNNEWS.COM -- Presiden Volodymyr Zelensky menyambut gembira kabar bahwa Amerika Serikat Inggris, dan Prancis telah memberikan izin untuk menggunakan rudal jarak jauh terhadap wilayah Rusia.
Dalam pidatonya pada Minggu (17/11/2024) malam, Zelensky mengatakan, izin tersebut merupakan bagian dar rencana kemenangan yang diusulkan Ukraina kepada Barat.
"Salah satu poin utamanya adalah kemampuan jarak jauh bagi tentara kami.," kata Zelensky dikutip dari Ukrainska Pravda.
Baca juga: Biden Akhirnya Izinkan Ukraina Gempur Rusia Gunakan Rudal ATACMS, Berikut Tanggapan Moskow
Ia mengungkapkan bahwa setelah sekian lama mendesak Presiden AS Joe Biden, akhirnya ia mendapat izin juga.
"Kami yang menerima izin untuk tindakan masing-masing. Namun, serangan tidak dilakukan dengan kata-kata. Hal-hal ini tidak diumumkan. Rudal-rudal itu akan berbicara sendiri. Pasti," ujarnya.
Izin Ukraina menyerang Rusia jauh ke dalam denga rudal AS sebelumnya diungkapkan oleh The New York Times.
Rudal yang dimaksud adalah ATACMS buatan Rusia, sedangkan menyusul rudal jarak jauh buatan Inggris Storm Shadow dan SCALP buatan Prancis.
Sumber-sumber surat kabar itu mengatakan bahwa pada awalnya, senjata-senjata ini kemungkinan akan digunakan terhadap pasukan Rusia dan Korea Utara di Kursk Oblast.
Baca juga: Langit Odesa Menyala, Sistem Pertahanan Udara Ukraina Tak Henti Halau Serbuan Besar Drone Rusia
Menurut Reuters, Ukraina berencana untuk melakukan serangan terhadap wilayah Rusia menggunakan rudal jarak jauh AS dalam beberapa hari mendatang.
Surat kabar Prancis Le Figaro melaporkan bahwa Prancis dan Inggris, mengikuti AS, telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh SCALP dan Storm Shadow untuk menyerang wilayah Rusia.