TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) menargetkan kelompok pemukim Israel dengan sejumlah sanksi.
Sanksi tersebut dijatuhkan pada hari Senin (18/11/2024).
Menurut situs web Departemen Keuangan AS, Amana Israel adalah organisasi yang dijatuhi sanksi terbaru oleh Washington.
"Amana adalah organisasi pembangunan permukiman yang terlibat dengan individu dan pos terdepan yang dikenai sanksi AS yang melakukan kekerasan di Tepi Barat," kata situs web itu.
Organisasi tersebut dituduh membantu melancarkan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, dengan menyerang warga Palestina dan properti mereka
Di situs web itu juga, kementerian menyebut kelompok tersebut "bagian penting dari gerakan pemukiman ekstremis Israel."
"Amana memberikan dukungan kepada pos-pos pemukim ilegal yang digunakan untuk memperluas pemukiman Yahudi dan merampas tanah Palestina," kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan sanksi tersebut.
Dijelaskan juga kalau para pemukim dan pertanian yang didukung Amana memainkan peran kunci dalam mengembangkan permukiman di Tepi Barat.
"Secara lebih luas, Amana secara strategis menggunakan pos-pos pertanian untuk memperluas permukiman dan merebut tanah," tambah Departemen Keuangan AS.
Departemen Luar Negeri AS juga menunjuk tiga warga Israel dan satu entitas yang terkait dengan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Penyesalan Warga Muslim AS Pilih Trump, Kabinet Trump Dipenuhi Pejabat Pro-Israel
Sanksi tersebut juga menargetkan anak perusahaan Amana yang disebut Binyanei Bar Amana, yang dijelaskan oleh Departemen Keuangan sebagai perusahaan yang membangun dan menjual rumah di pemukiman Israel dan pos-pos pemukim.
Sanksi tersebut memblokir warga Amerika dari segala transaksi dengan Amana dan membekukan asetnya yang dimiliki AS.
Departemen Keuangan mengatakan Amana memelihara hubungan dengan orang lain yang menjadi sasaran sanksi AS sebelumnya, termasuk dengan memberikan pinjaman kepada para pemukim yang mendirikan pertanian di Tepi Barat yang kemudian menyebabkan para pemukim melakukan kekerasan.
"Secara lebih luas, Amana secara strategis menggunakan pos-pos pertanian, yang didukungnya melalui pembiayaan, pinjaman, dan pembangunan infrastruktur, untuk memperluas pemukiman dan merebut tanah," katanya.