TRIBUNNEWS.COM -- Uni Eropa menyatakan telah mengirimkan sebanyak satu juta butir amunisi sejak musim semi lalu.
Perwakilan Tinggi UE Josep Borrell dalam blognya di situs web European External Action Service mengatakan, UE telah membelanjakan dananya 45 miliar Euro atau setara dengan Rp751,815 triliun untuk membelikan sejuta peluru dan senjata untuk memerangi Rusia.
Meski demikian, bantuan tersebut telat sampai selama enam bulan akibat proses produksinya tidak sesuai target di negara masing-masing.
"Kami juga baru saja memenuhi janji kami untuk menyediakan Ukraina dengan 1 juta butir amunisi, dan pada akhir musim dingin, kami akan melatih 75.000 tentara Ukraina," kata Borrell dikutip dari Ukrinform, Selasa (19/11/2024).
Baca juga: Ukraina Was-was Rusia Terus Tambah Brigade dari Afrika dan Asia, Umerov: Jumlah Mereka Signifikan
Meski dana yang telah digelontorkan cukup besar, Borrell menyatakan bahwa dukungan saat ini masih belum cukup untuk mengubah situasi di medan perang demi kepentingan Ukraina.
"Kami perlu meningkatkan bantuan kami dan meninggalkan kebijakan kami yang memaksakan garis merah pada para pembela Ukraina," kata Borrell.
Ia mengatakan UE perlu meningkatkan lagi bantuan ke Ukraina. "Kami perlu meninggalkan kebijakan yang memaksakan garis merah pada para pembela Ukraina," tandas Borrell.
Borrell meyakinkan bahwa UE dan negara-negara anggotanya tetap menjadi pendukung terkuat Ukraina dan bahwa bantuan blok tersebut untuk Kyiv terus meningkat.
Pada Maret 2023, negara-negara UE membuat komitmen politik untuk memasok Ukraina dengan satu juta peluru artileri selama setahun.
Proyek ini mengungkap tantangan logistik dan produksi tertentu dalam industri pertahanan UE, yang mendorong Komisi Eropa dan negara-negara anggota untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan kemampuan industri militer mereka dengan cepat.
Borrell mengumumkan bahwa negara-negara anggota UE akan mengirimkan 1,5 juta peluru artileri ke Ukraina pada akhir tahun.
Baca juga: Biden Disebut Izinkan Ukraina Pakai Rudal AS untuk Serang Rusia
Ia juga mengakui bahwa, meskipun blok tersebut berkomitmen untuk menyediakan Ukraina dengan satu juta butir amunisi pada musim semi, janji tersebut belum sepenuhnya terpenuhi.
"Masalahnya bukan tentang pengiriman stok yang ada tetapi tentang produksi. Ketika kami berjanji untuk mencapai level satu juta butir per tahun pada musim semi, kami tidak mengetahui kapasitas produksi aktual, yang tidak setinggi yang kami kira. Sekarang, kami telah mencapai kapasitas produksi ini," kata Borrell.