TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina dikabarkan telah menyerang wilayah pedalaman Rusia dengan rudal MGM-140 Army Tactical Missile System (ATACMS) buatan Amerika Serikat.
Serangan tersebut dilancarkan Kiev setelah Presiden AS Joe Biden mencabut larangan penggunaan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia.
Diketahui, pada Senin (18/11/2024) malam, Ukraina langsung meluncurkan setidaknya enam unit ATACMS ke wilayah Rusia.
Baca juga: Soal Kabar Pencabutan Larangan Ukraina Tembakkan ATACMS ke Rusia, AS Bungkam
Objek yang menjadi sasaran rudal-rudal tersebut adalah fasilitas militer milik Rusia di wilayah Bryansk.
Namun Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa wilayahnya memang telah menjadi sasaran rudal buatan AS tersebut.
Meski demikian, Rusia menegaskan serangan tersebut berhasil dipatahkan. "Lima berhasil dihadang, sedangkan satunya lagi rusak," kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari Russia Today, Rabu (20/11/2024).
Belum ada konfirmasi mengenai system pertahanan udara Rusia mana yang berhasil menghancurkan rudal andalan Kiev tersebut.
Namun setidaknya Rusia telah memiliki sejumlah sistem pertahanan udara yang terbukti mumpuni dalam perang melawan Ukraina tersebut.
Setidaknya dua jenis rudal Rusia telah berhasil menjadi perisai dari serangan Kiev.
Keduanya adalah:
Sistem Pertahanan Pantsir
Sistem pertahanan udara Pantsir merupakan keluarga sistem rudal permukaan-ke-udara dan artileri antipesawat jarak menengah yang dapat bergerak sendiri.
Tiga jenis kendaraan membentuk satu sistem: peluncur rudal, truk radar, dan pos komando seharga 13,15 juta di pasar ekspor senjata.
Pantsir-S1 dirancang untuk menyediakan pertahanan udara titik bagi instalasi militer, industri, dan administrasi terhadap pesawat, helikopter, amunisi presisi, rudal jelajah, dan UAV; dan untuk menyediakan perlindungan tambahan bagi unit pertahanan udara terhadap serangan udara musuh yang menggunakan amunisi presisi, terutama pada ketinggian rendah hingga sangat rendah.
Baca juga: Ukraina Was-was Rusia Terus Tambah Brigade dari Afrika dan Asia, Umerov: Jumlah Mereka Signifikan