Ia menambahkan, belum ada usulan konkrit dari Barnea dan Alon, sehingga tidak ada yang perlu ditolak.
Barnea memimpin pertemuan dengan Netanyahu, menurut Ynet, mengingat upayanya untuk mencoba menciptakan langkah-langkah Israel untuk memajukan negosiasi tanpa hubungan apa pun dengan negara-negara penengah.
Sejak awal perang, beberapa laporan mengindikasikan bahwa Netanyahu telah menggagalkan berbagai upaya mencapai kesepakatan tersebut.
Sementara Hamas menuntut penarikan penuh tentara pendudukan dari Jalur Gaza dan penghentian perang sepenuhnya.
Dalam sesi yang diadakan Knesset Israel, kerabat para tahanan tiba di podium tamu dan mengangkat foto serta pita kuning yang menyatakan permintaan kembalinya para tahanan.
Baca juga: Pakar Militer Israel Akui Roket Hizbullah Jadi Ancaman Besar: Frekuensinya Semakin Meningkat
Mereka dikeluarkan dari aula Majelis Umum karena protes mereka terhadap hal tersebut tidak mencapai kesepakatan dan interupsi terhadap pidato Netanyahu, yang menganggap Hamas bertanggung jawab.
Knesset menyaksikan suasana gaduh ketika Netanyahu bangkit untuk menyampaikan pidatonya, ketika anggota Knesset dari pihak oposisi meneriakinya, menyela pidatonya, dan beberapa dari mereka dikeluarkan dari aula atas perintah Ketua Knesset, Amir Ohana.
Kemudian, Ohana memerintahkan evakuasi dari platform tempat keluarga-keluarga tersebut berdiri di samping anggota Knesset dari pihak oposisi.
Netanyahu mengatakan dalam pidatonya menegaskan dirinya tak menyerah dalam membebaskan sandera.
"Strateginya adalah kemenangan, dan kemenangan termasuk membebaskan mereka yang diculik dan kami akan mencapainya juga. Kami akan membawa lusinan tahanan lainnya, dan saya berharap hal itu akan terjadi dalam waktu dekat," kata Netanyahu.
(Tribunnews.com/Whiesa)