Donald Trump Berkuasa, Zelensky Takut Ukraina Ditelantarkan: Tanpa AS, Kami Bisa Kalah
Saat Donald Trump kembali berkuasa, Zelensky takut Ukraina akan ditelantarkan dengan berkurangnya bantuan militer. Tanpa AS, Ukraina akan kalah.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperingatkan sekutunya, Amerika Serikat (AS), bahwa Ukraina akan dikalahkan oleh Rusia jika AS mengurangi bantuan militer ke Ukraina.
Ukraina khawatir bahwa AS di bawah pemerintahan presiden terpilih Donald Trump dikabarkan akan menghentikan bantuan militer ke Ukraina.
“Jika mereka memotong (bantuan), kami akan dikalahkan (oleh Rusia),” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang dirilis Selasa (19/11/2024).
Ia menegaskan Ukraina akan terus berjuang, tetapi tanpa bantuan militer dari AS, perjuangan itu kurang maksimal untuk bisa mengalahkan Rusia.
“Tentu saja kami akan terus berjuang, tapi menurut saya tidak itu akan cukup untuk menang," lanjutnya.
Pendudukan Rusia di Ukraina Mungkin Berlangsung Lama
Zelensky mengatakan kendali sementara Rusia atas wilayah Ukraina mungkin tidak dapat dihindari selama Presiden Rusia, Vladimir Putin, masih berkuasa.
“Ukraina mungkin harus menunggu lebih lama daripada seseorang yang tinggal di Moskow untuk mencapai tujuannya dan memulihkan seluruh wilayah nasionalnya,” kata Zelensky dalam pidatonya di depan Parlemen, Selasa kemarin.
"Kami tidak melepaskan hak Ukraina atas wilayahnya," lanjutnya.
Zelensky juga menyampaikan kepada Parlemen sebuah rencana tentang bagaimana meningkatkan kemampuan Ukraina untuk menahan tekanan Rusia, dengan fokus pada upaya militer, ekonomi dan sosial di Ukraina.
Rincian tersebut dijadwalkan datang pada bulan Desember mendatang.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1001: Zelensky Desak Jerman agar Dukung Serangan Jarak Jauh ke Rusia
Menurut Zelensky, senjata Ukraina adalah salah satu jaminan utama kemerdekaan Ukraina, mengingat besarnya investasi senjata.
“Bahkan tanpa senjata nuklir, kita dapat menemukan alat penahanan konvensional,” lanjut Zelensky, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kare itu, Zelensky mengatakan 30.000 drone tempur jarak jauh dan 3.000 rudal jelajah dijadwalkan akan diproduksi tahun depan, selain memperluas produksi amunisi lokal.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)