TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran sengit dengan pejuang Hizbullah terjadi saat pasukan Israel maju menuju kota pesisir strategis Biyyadah, Rabu (20/11/2024).
Langkah Israel tersebut, bertepatan dengan pengumuman utusan Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein, di Beirut bahwa “kemajuan tambahan” telah dicapai terkait proposal AS untuk gencatan senjata.
Amos Hochstein menyatakan harapannya bahwa “kesimpulan dapat dicapai” setelah ia melakukan perjalanan ke Israel untuk melakukan pembicaraan.
Ketua Parlemen Nabih Berri dan penasihatnya, Ali Hamdan, yang ditugaskan oleh Hizbullah untuk memimpin negosiasi eksternal, mengadakan beberapa putaran diskusi dengan Hochstein di markas besar parlemen dan di Kedutaan Besar AS di Awkar.
“(Kami telah) membuat kemajuan tambahan, jadi saya akan melakukan perjalanan dari sini dalam beberapa jam ke Israel untuk mencoba menyelesaikan ini jika kami bisa," kata Hochstein, Rabu, dilansir Arab News.
Anggota parlemen Hizbullah, Hassan Fadlallah, menggambarkan usulan AS sebagai “sebuah dokumen komitmen bersama antara pihak Lebanon dan Israel mengenai mekanisme gencatan senjata dalam rangka pelaksanaan Resolusi 1701.”
"Kami tengah menghadapi negosiasi tidak langsung dengan musuh terkait dokumen komitmen, yang agak mirip dengan apa yang terjadi pada tahun 2006 tetapi dalam situasi yang berbeda."
"Kami menangani usulan tersebut berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang terkait dengan kedaulatan kami dan perlindungan tanah dan rakyat kami," katanya.
Fadlallah mengatakan, Hizbullah tetap aktif di lapangan dan mengatakan bahwa “perang tidak akan berakhir dengan memaksakan persyaratan musuh.”
Informasi yang bocor mengenai diskusi tersebut mengindikasikan bahwa Hizbullah setuju untuk menyertakan pihak AS dalam komite pemantauan untuk penerapan resolusi tersebut, dan bukan Inggris atau Jerman.
Komite tersebut, diperkirakan mencakup perwakilan dari Washington, Paris, negara Arab, mungkin Mesir, dan PBB.
Baca juga: Parah, Israel Libatkan Kakek 71 Tahun Ikut Perang di Lebanon, Si Kakek Mati Tertembak, 3 IDF Tewas
Hochstein mengawasi pertemuan mengenai proposal gencatan senjata yang melibatkan mantan Presiden Michel Aoun di kediamannya, dan Samir Geagea, pemimpin partai Pasukan Lebanese, di rumahnya.
Gencatan Senjata Israel-Hizbullah
Pada Selasa (19/11/2024), seorang utusan Amerika Serikat mengatakan, kesepakatan untuk mengakhiri perang Israel-Hizbullah “dalam jangkauan kita” setelah perundingan di Lebanon.
Namun, tidak ada optimisme seperti itu di Jalur Gaza, di mana penjarahan hampir 100 truk bantuan oleh orang-orang bersenjata memperburuk krisis pangan yang sudah parah.