News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi AS dan Palestina soal ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Netanyahu. Pemerintah AS menolak keputusan ICC yang mengeluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu dan Yoav Gallant.

Negara-negara itu terikat secara hukum untuk menegakkan surat perintah penangkapan seseorang yang dirilis oleh ICC, jika orang tersebut berada di negara mereka.

"Hukum berlaku atas dasar anggapan bahwa orang akan mematuhinya. Begitulah semua hukum diciptakan," menurut pengacara hak asasi manusia internasional, Jonathan Kuttab, kepada Al Jazeera.

“Anda mengharapkan semua orang menghormati hukum. Mereka yang tidak menghormati hukum, berarti mereka sendiri yang melanggar hukum," lanjutnya.

Banyak sekutu Israel, termasuk negara-negara di Uni Eropa, telah berkomitmen untuk menegakkan surat perintah penangkapan tersebut.

“Perintah ICC untuk menangkap Netanyahu dan Gallant tidak bersifat politis,” kata pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell.

Ia juga menyerukan penghormatan terhadap keputusan ICC dan implementasinya.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.056 jiwa dan 104.268 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (21/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini