TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) baru saja mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan komandan militer Hamas Mohammed Deif.
Keputusan ini diambil terkait dengan berbagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Surat perintah penangkapan tersebut dikeluarkan pada tanggal 21 November 2024, dan menjadi yang pertama dalam sejarah ICC selama 22 tahun untuk pejabat senior yang bersekutu dengan Barat.
Keputusan ini muncul setelah enam bulan upaya oleh Kepala Jaksa ICC, Karim Khan, di tengah serangan Israel yang terus berlanjut, yang telah mengakibatkan lebih dari 44.000 warga Palestina terbunuh sejak Oktober tahun lalu.
Mengutip Middle East Eye, berikut profil 3 hakim yang mengeluarkan surat perintah penangkapan tersebut.
Profil Tiga Hakim ICC
1. Hakim Nicolas Guillou
Hakim Nicolas Guillou dari Prancis adalah presiden Kamar Praperadilan I yang mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Ia mulai menjabat pada 11 Maret 2024, setelah sebelumnya menghabiskan empat tahun sebagai hakim Praperadilan di Kamar Spesialis Kosovo.
Guillou juga pernah menjabat sebagai kepala kabinet presiden Pengadilan Khusus untuk Lebanon dan jaksa penghubung di Departemen Kehakiman AS.
2. Reine Alapini-Gansou
Hakim Reine Alapini-Gansou dari Benin adalah wakil presiden kedua ICC dan anggota Kamar Praperadilan I.
Ia memulai masa jabatannya pada 11 Maret 2018 dan dikenal karena keterlibatannya dalam mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebelum bergabung dengan ICC, Alapini-Gansou menjabat sebagai ketua Komisi Afrika untuk Hak Asasi Manusia dan Hak-Hak Rakyat.
Baca juga: Netanyahu dan Yoav Gallant Jadi Buronan ICC, Apakah Itu Berdampak kepada Tentara Israel di Gaza?
3. Beti Hohler
Hakim Beti Hohler dari Slovenia adalah anggota Kamar Praperadilan I yang diangkat pada bulan Oktober 2024.
Hohler sebelumnya menjabat sebagai pengacara persidangan di Kantor Jaksa Penuntut ICC dan juga berpengalaman sebagai penasihat untuk Misi Negara Hukum Uni Eropa di Kosovo.
Ia dikenal sebagai pelatih bagi para hakim dan advokat.