Sebelum bergabung dengan ICC pada tahun 2015, Hohler adalah penasihat untuk Misi Negara Hukum Uni Eropa di Kosovo.
Hohler memulai kariernya di Ljubljana, Slovenia, tempat ia bertugas di Pengadilan Banding sebelum bekerja sebagai rekanan senior di sebuah firma hukum.
Ia secara rutin melatih para hakim dan advokat.
Hohler juga merupakan salah satu pendiri Institut Pelatihan Hukum dan Advokasi Internasional di Den Haag.
Apa Itu ICC?
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) adalah pengadilan global yang memiliki wewenang untuk mengajukan tuntutan atas genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.
Mengutip NPR, ICC didirikan pada 17 Juli 1998 berdasarkan Statuta Roma, sebuah perjanjian internasional, dan mulai berlaku pada Juli 2002.
Kantor ICC berlokasi di Den Haag, Belanda.
Menurut pengadilan tersebut, ICC dibentuk atas dasar kebutuhan akan pengadilan internasional permanen untuk menangani kejahatan yang terjadi selama perang.
Tujuannya adalah membantu mengakhiri impunitas bagi para pelaku kejahatan paling serius yang menjadi perhatian masyarakat internasional.
Sebanyak 32 kasus telah diajukan ke ICC.
ICC terdiri dari 18 hakim, masing-masing berasal dari negara yang berbeda, dipilih oleh negara-negara anggota, dan menjabat selama 9 tahun.
Baca juga: HNW: Demi Keadilan dan Kemanusiaan, Keputusan ICC Itu Penting Didukung dan Dilaksanakan
Masa jabatan ini tidak dapat diperpanjang.
Para hakim tersebut telah mengeluarkan 59 surat perintah penangkapan, termasuk untuk Netanyahu, Gallant, dan Deif, menurut ICC.
Pada Maret 2023, ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin, atas dugaan kejahatan perang dalam perangnya melawan Ukraina.