"Kami belum melepaskan hak kami untuk bereaksi terhadap Israel dan akan menunjukkan reaksi pada waktunya dan dengan cara yang kami anggap tepat," ujar Araghchi.
Araghchi mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri tidak akan pernah mengambil keputusan yang terburu-buru.
“Respons harus diberikan, dan kita tidak boleh membiarkan musuh sampai pada kesimpulan bahwa mereka akan dapat menyerang Iran tanpa menerima balasan apa pun,” kata Araghchi kepada komandan IRGC.
Araghchi juga menekankan perlunya menunjukkan kekuatan dan kesiapan untuk berperang serta bertahan jika ingin menghindari konfrontasi militer.
“Yang mencegah terjadinya perang sebenarnya adalah kesiapan untuk berperang, dan perlu dicatat bahwa jika tanda-tanda ketakutan sekecil apa pun ditunjukkan dalam situasi di mana ada ancaman perang, Anda sebenarnya telah memaksakan perang pada diri Anda sendiri,” tegasnya.
Kronologi Serangan Israel terhadap Iran 26 Oktober 2024
Mengutip Al Jazeera, berikut rincian serangan Israel terhadap Iran pada 26 Oktober lalu.
Pada Jumat (25/10/2024) malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dilaporkan menyetujui rencana serangan terhadap Iran. Keputusan itu diambil selama panggilan telepon dengan menteri kabinet.
Media Israel mengatakan Israel mengirim peringatan ke Iran pada hari Jumat, memperingatkan agar tidak melakukan pembalasan.
Israel melancarkan gelombang serangan pertamanya ke Teheran setelah pukul 2 pagi pada hari Sabtu.
Tiga jam kemudian, gelombang kedua menghantam Teheran dan provinsi Ilam dan Khuzestan.
Sekitar pukul 6 pagi, Israel mengatakan telah "menyelesaikan" serangan dan "mencapai tujuannya".
Baca juga: Bukan Rudal Antarbenua, Pakar Curiga Rusia Gunakan Senjata Hipersonik Iran Bombardir Kota Dnipro
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan operasi "Days of Reckoning" telah menyerang sarana produksi rudal Iran serta sistem rudal dan kemampuan pertahanan udara lainnya.
Empat orang yang bertugas di pertahanan udara militer Iran tewas oleh serangan itu, lapor kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah.
Tidak ada rincian tentang di mana keempat orang itu ditempatkan.