S-400 Rusia di Kursk Hancur Jadi Abu Dihantam Serangan Kejutan Rudal ATACMS Ukraina dari Amerika
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah laporan yang bersumber militer Ukraina mengklaim, sistem pertahanan udara S-400 Rusia di pangkalan militer Kursk hancur karena hantaman rudal Army Tactical Missile System (ATACMS) yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke Ukraina .
Foto yang dibagikan oleh warga Ukraina menunjukkan momen ketika bom curah dari rudal ATACMS menghantam lapangan terbang di wilayah Kursk, Rusia.
Baca juga: Pantas Rusia Mengamuk, Storm Shadow Ukraina yang Dipasok Inggris Rupanya Hantam Bunker Putin
Gambar tersebut menggambarkan dampak dari sedikitnya dua rudal yang menghantam dua area terpisah.
Fakta bertentangan dengan kabar sebelumnya yang dilansir Fighterbomber kalau hanya satu rudal ATACMS yang berhasil mencapai target.
"Gambar yang dibagikan menunjukkan stasiun radar sistem pertahanan udara S-400 Rusia yang hangus terbakar," tulis laporan situs militer BM, Selasa (26/11/2024).
"Tidak jelas apakah serangan ini terjadi pada Senin, tetapi bisa jadi itu adalah serangan yang diklaim Ukraina telah dilakukan pada dini hari tanggal 24 November, sambung ulasan tersebut.
Sumber-sumber Ukraina mengklaim sistem pertahanan Rusia yang menjadi sasaran serangan Ukraina tersebut beroperasi dalam mode darat-ke-darat.
Senjata ini disebut-sebut digunakan Rusia untuk menyerang target darat Ukraina dalam beberapa minggu terakhir.
"Menurut sumber-sumber ini, sistem tersebut dioperasikan oleh resimen rudal antipesawat ke-1490 dari Angkatan Darat ke-6 Rusia," kata laporan BM.
Menurut narasumber Ukraina, ini bukan pertama kalinya dilaporkan terjadi penghancuran baterai atau komponen S-400 di dekat Kursk.
Pada September 2024 misalnya, pasukan Ukraina mengklaim telah menghancurkan instalasi radar S-400 lainnya di wilayah Kursk.
S-400 Vs Rudal ATACMS
Dari sudut pandang taktis, S-400, meski merupakan salah satu sistem pertahanan udara dan rudal terkuat di dunia, memiliki keterbatasan signifikan dalam hal melawan rudal seperti ATACMS.
Rudal-rudal ini dirancang agar cepat, mudah bermanuver, dan terbang pada ketinggian rendah, yang secara signifikan mempersulit deteksi dan pelacakannya oleh radar S-400.