Dalam pernyataannya, Netanyahu juga menekankan bahwa Israel akan tetap mempertahankan kebebasan untuk bertindak jika Hizbullah melanggar kesepakatan.
Dari sisi Lebanon, Menteri Luar Negeri (Menlu) Abdallah Bou Habib menyatakan bahwa tentara Lebanon siap untuk mengerahkan minimal 5.000 tentara di wilayah selatan saat pasukan Israel mundur.
Ia juga menyebutkan potensi peran AS dalam membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat serangan Israel.
Jumlah Korban Jiwa Konflik Israel-Hizbullah
Sejak September 2023, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hizbullah, yang menyebabkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
Menurut laporan, lebih dari 3.750 orang telah tewas di Lebanon dan lebih dari satu juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Sementara itu, serangan Hizbullah telah merenggut nyawa 45 warga sipil di Israel.
Israel menuntut adanya penegakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk gencatan senjata dan menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir pelanggaran apapun.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz, menekankan bahwa Israel memberikan toleransi nol terhadap pelanggaran kesepakatan tersebut.
Israel keluarkan perintah evakuasi paksa baru untuk Beirut tengah dan selatan
Dalam perkembangan terbaru yang dilaporkan Al Jazeera, Tentara Israel kembali mengancam akan segera menyerang beberapa target di Beirut tengah dan selatan.
Tel Aviv juga meminta penduduk di sekitarnya untuk melarikan diri hanya beberapa jam sebelum gencatan senjata mulai berlaku.
Dalam sebuah posting di X, Juru bicara bahasa Arab Israel, Avichay Adraee, memposting peta yang menunjukkan beberapa bangunan di pinggiran selatan Beirut di Ghobeiry, yang ia identifikasi sebagai target.
Baik Hizbullah maupun Israel telah mengintensifkan serangan lintas perbatasan beberapa jam sebelum gencatan senjata.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)