Dikutip dari Khaberni, Selasa (26/11/2024), laporan itu menyebut, pariwisata Israel mengalami penurunan signifikan sebesar 20 persen dengan jumlah hotel yang mengalami penurunan jumlah penginapan juga naik sebesar 29 persen.
Tingkat hunian hotel-hotel Israel selama periode perang, pecah sejak 7 Oktober 2023, hanya mengandalkan subsidi dari pemerintah untuk menampung para pemukim Yahudi, baik di utara maupun di selatan, yang mengungsi karena terdampak perang.
Secara rutin tiap hari, milisi-milisi perlawanan, khususnya Hizbullah Lebanon di Utara, membombardir pemukiman Yahudi, memaksa mereka untuk mengungsi.
3. 350 Prajurit Berjatuhan di Pokrovsk Dalam Sehari, Rusia Semakin Menekan Pusat Logistik Donbass
Prajurit Ukraina mengeklaim, telah melumpuhkan sebanyak 350 prajurit Rusia dalam pertempuran sepanjang 24 jam kemarin di wilayah Pokrovsk, Donetsk, Ukraina timur.
Meski demikian, dengan taktik 'penggilingan daging', Rusia seperti tak peduli. Mengandalkan banyaknya personel dan persenjataan yang lengkap, Moskow secara intensif menyerang pusat logistik militer di Donbass tersebut.
Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dikutip dari Ukrinform, Selasa (26/11/2024) mengabarkan bahwa pertempuran di dia kota bersebelahan yaitu Pokrovsk dan Kurakhovo menjadi pertempuran yang paling sengit di wilayah Ukraina.
Di sektor Pokrovsk, menurut media tersebut, terjadi 51 bentrokan.
Ukraina mengakui bahwa Rusia terus menekan posisi Ukraina di dekat Myroliubivka, Promin, Lysivka, Hryhorivka, Petrivka, Dachenske, Pushkine, dan Pustynka.
"Serangan udara dengan roket tak terarah menargetkan pinggiran Hrodivka," demikian tulis AFU.
Baca juga: Maksud Tersembunyi Netanyahu di Balik Gencatan Senjata Israel dan Hizbullah, Hamas akan Terisolasi
4. Warga Yaman yang Ikut Perang di Ukraina Melarikan Diri ke Hutan Karena Stres
Warga Yaman yang baru tiba di Rusia mengatakan kepada Financial Times bahwa mereka dijanjikan pekerjaan bergaji tinggi dan kewarganegaraan Rusia.
Mereka jadi tentara bayaran membela Rusia dan dikirim ke garis depan pertempuran dengan Ukraina.
Financial Times pada Senin (24/11/2024) melaporkan bahwa angkatan bersenjata Rusia telah merekrut ratusan pria Yaman untuk berperang di Ukraina.