TRIBUNNEWS.COM - Rusia melakukan serangan udara di wilayah Rivne, Ukraina barat laut.
Dalam serangan itu Rusia menargetkan unit militer Ukraina dan tentara bayaran dari Polandia, Sergey Lebedev.
Hal itu dilaporkan oleh koordinator kelompok kerja rahasia pro-Rusia di wilayah Mykolaiv (Ukraina selatan) Selasa (3/12/2024).
Lebedev mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA Novosti bahwa setelah unit militer Ukraina menjadi sasaran, depot artileri di dekat bandara militer di wilayah Khmelnytskyi (Ukraina barat) terkena serangan, diikuti oleh ledakan kuat.
Ia juga menyebutkan bahwa pasukan Rusia menargetkan daerah berkumpulnya pasukan Ukraina di dekat Kiev, yang kemungkinan akan dikirim ke wilayah Chernihiv di dekat perbatasan dengan Belarus.
Pada bulan September 2024, serangan Rusia yang menargetkan pusat pelatihan di Poltava Ukraina mengakibatkan kematian dan cedera sekitar 500 spesialis militer, termasuk tentara bayaran dari Eropa.
Hal itu dilaporkan olehSputnik, mengutip seorang pejabat militer senior.
"Serangan itu, yang terjadi pada tanggal 3 September, menewaskan dan melukai anggota angkatan bersenjata Ukraina dan Garda Nasional spesialis komunikasi, operator sistem peperangan radio-elektronik, intelijen elektronik, kendaraan udara tak berawak."
"Serta tentara bayaran asing dari Polandia, Prancis, Jerman, dan Swedia, yang sedang melatih militer Ukraina," kata sumber itu.
Pada pertengahan Maret 2024, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, selama pembaruan jumlah tentara bayaran asing, bahwa ada 2.960 tentara bayaran dari Polandia dengan 1.497 dari mereka dilaporkan tewas.
Amerika Serikat (AS) berada di posisi kedua dengan setidaknya 491 dari 1.113 tentara bayarannya tewas, mengutip Al Mayadeen.
Baca juga: Biar Menyerah dan Kalah Perang, Presiden Rusia Putin Disantet Menggunakan Boneka Jerami dari Jepang
Ditambahkannya, para pejuang bayaran tersebut berasal dari negara-negara anggota NATO, yakni Rumania dan Inggris.
Sedangkan Prancis menjadi sumber militan paling sedikit, karena 147 warga negara Prancis telah tewas dari 356 orang yang dikerahkan.
Secara total, Kementerian mengungkapkan bahwa 13.000 orang asing telah berperang untuk Kiev dan sekitar 6.000 orang telah tewas.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)