Dikutip dari Reuters, pejabat AS mengatakan laporan intelijen tersebut mengatakan operasi pembalasan Rusia yang paling kuat dan berhasil kemungkinan akan terjadi melalui sabotase.
"Meskipun Putin sering mengancam akan menggunakan senjata nuklir, Moskow tidak mungkin mengambil langkah tersebut karena senjata tersebut tidak memberikan manfaat militer yang jelas. Opsi nuklir adalah pilihan terakhir bagi Rusia," tulis laporan itu.
Eropa Siap-siap Hadapi Perang Dunia III
Dikutip dari Newsweek, Rabu (4/12/2024), benua Eropa kini mengantisipasi perang dunia III meletus.
Perang dunia III bisa meletus sebagai dampak dari perang Ukraina Vs Rusia yang tak berkesudahan.
"Rusia sedang mempersiapkan perang dengan Barat," kata Bruno Kahl, kepala dinas intelijen luar negeri Jerman dikutip dari Newsweek.
Namun kepala intelijen itu memperingatkan bahwa serangan itu tidak mungkin berskala besar ke wilayah NATO (pakta pertahanan Amerika Cs).
Rusia dapat memilih serangan terbatas atau meningkatkan taktik perang hibridanya untuk menguji keyakinan aliansi tersebut, kata Kahl.
NATO berupaya mempersiapkan kedua skenario: perang habis-habisan, dan teknik yang kurang kentara yang dirancang untuk merusak stabilitas di negara-negara anggota aliansi.
Di seluruh Eropa, NATO kini tengah berjuang untuk meningkatkan anggaran pertahanan.
Jika Rusia Tembakkan Nuklir ke Ukraina
Seorang sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa jika Rusia menembakkan senjata nuklir ke Ukraina maka hal itu akan menciptakan "zona radiasi" yang akan mengakhiri konflik, menurut Financial Times.
Taipan Rusia Konstantin Malofeyev berbicara kepada media tentang bagaimana dunia "berada di ambang perang nuklir."
Ia mengatakan bahwa Putin kemungkinan akan menolak rencana perdamaian Presiden terpilih Donald Trump.
Dan dia hanya akan mampu mengakhiri konflik tersebut jika ia membatalkan otorisasi Presiden Joe Biden untuk penggunaan senjata jarak jauh.