TRIBUNNEWS.COM - Brian Thompson, CEO perusahaan asuransi UnitedHealthcare, tewas setelah ditembak oleh orang tak dikenal pada Rabu (4/12/2024) di luar Hotel Hilton di Midtown Manhattan.
Insiden ini terjadi menjelang konferensi investor tahunan perusahaan.
Dikutip dari CNBC dan CNN, berdasarkan laporan polisi, penembakan ini dianggap sebagai serangan terarah.
“Tampaknya korban memang menjadi sasaran khusus, tetapi saat ini kami tidak tahu alasannya," kata Kepala Detektif NYPD, Joseph Kenny.
Pelaku yang mengenakan topeng dan membawa ransel abu-abu terlihat berada di lokasi sejak pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Dia menunggu kedatangan Thompson dan langsung meluncurkan aksinya saat melihat korban berjalan menuju hotel.
Setelah menembak Thompson di bagian punggung dan betis kanan, pelaku melarikan diri dengan sepeda listrik menuju Central Park.
Petugas langsung datang dan membawa Thompson ke Rumah Sakit Mount Sinai West.
Namun, nyawa dia tak tertolong. Pihak rumah sakit menyatakan Thompson meninggal pada pukul 07.12 pagi waktu setempat.
Pistol yang digunakan dalam penembakan diduga dilengkapi dengan peredam suara, meskipun hal ini belum dapat diverifikasi.
Ancaman Teror
Istri Thompson, Paulette, mengungkapkan kepada NBC News bahwa suaminya telah menerima beberapa ancaman, meskipun dia tidak mengetahui rincian spesifiknya.
Sumber internal menyebutkan bahwa UnitedHealth Group, perusahaan induk UnitedHealthcare, juga menerima ancaman teror terhadap para petinggi perusahaan.
UnitedHealthcare, sebagai perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS, telah berjuang menghadapi dampak dari peretasan data besar-besaran yang terjadi pada unit Change Healthcare.
Thompson telah menjabat sebagai CEO UnitedHealthcare sejak April 2021 dan telah bekerja di perusahaan tersebut sejak 2004.
Penyelidikan atas insiden ini masih berlangsung, dengan pihak kepolisian New York terus mencari pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)