TRIBUNNEWS.COM - Israel menolak laporan Amnesty International yang menuduh adanya genosida terhadap warga Palestina.
Tel Aviv menyebut klaim tersebut sebagai "sepenuhnya salah."
Dikutip dari Middle East Eye, Kementerian Luar Negeri Israel mengkritik kelompok hak asasi manusia tersebut.
Israel menyebutnya sebagai organisasi yang "menyedihkan dan fanatik" yang lagi-lagi menghasilkan laporan yang dianggap dibuat-buat.
Laporan Amnesty International menyebutkan bahwa militer Israel melakukan sedikitnya tiga dari lima tindakan yang dilarang oleh Konvensi Genosida 1948.
Amnesty mengeklaim Israel memperlakukan warga Palestina sebagai makhluk yang tidak manusiawi dengan memblokir pasokan bantuan dan melakukan penahanan sewenang-wenang.
Cabang Amnesty International di Israel juga menolak laporan tersebut.
Mereka menyatakan bahwa temuan-temuan dalam laporan telah ditentukan sebelumnya.
Dalam pernyataan yang dimuat oleh surat kabar The Times of Israel, Amnesty Israel mengakui bahwa skala pembunuhan dan penghancuran di Gaza telah mencapai proporsi yang mengerikan, tetapi mempertanyakan operasional laporan tersebut.
Mereka tidak percaya bahwa tindakan Israel memenuhi definisi genosida sesuai Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida.
Korban Tewas dan Penangkapan di Tepi Barat
Baca juga: Rilis Laporan Setebal 300 Halaman, Amnesty International Simpulkan Israel Melakukan Genosida di Gaza
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 44.580 orang tewas dan 105.739 terluka akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Dalam 24 jam terakhir, 48 warga Palestina dilaporkan tewas dan 201 terluka, Al Jazeera melaporkan.
Selain itu, setidaknya 28 warga Palestina ditangkap di Tepi Barat yang diduduki.
Seorang ibu dua anak yang dibunuh oleh tentara Israel dan seorang yang terluka yang dibawa dari rumah sakit di Nablus, menurut Masyarakat Tahanan Palestina.
Penangkapan tersebut terjadi di provinsi Ramallah, Tulkarem, Tubas, dan Yerusalem.
Insiden ini menyoroti tindakan keras yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Sejak awal konflik di Gaza, lebih dari 11.900 orang telah ditangkap di wilayah Palestina yang diduduki, angka ini tidak termasuk mereka yang ditahan di Gaza, yang diperkirakan mencapai ribuan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)