News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Berhasil Meretas Drone Rusia, Bagaimana Caranya?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Drone Shahed yang digunakan pasukan Rusia menggempur Ukraina. Ukraina telah mengembangkan kemampuan untuk meretas dan mengalihkan drone bunuh diri buatan Iran, Shahed, yang diluncurkan oleh Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina telah mengembangkan kemampuan untuk meretas dan mengalihkan drone bunuh diri buatan Iran, Shahed, yang diluncurkan oleh Rusia.

Melalui teknik ini, Ukraina berhasil mengacaukan sistem navigasi drone tersebut.

Kemudian mengarahkannya kembali ke wilayah Rusia dan Belarus.

Menurut laporan dari surat kabar Inggris, The Telegraph, Rusia saat ini memproduksi lebih dari 6.000 drone Shahed setiap tahunnya.

Kremlin meluncurkan antara 30 hingga 80 drone ke kota-kota Ukraina setiap hari.

Pada Selasa (2/12/2024), Rusia mencatat rekor baru dengan meluncurkan 188 drone Shahed dan 4 rudal balistik Iskander ke arah Ukraina.

Meskipun tidak dapat menghentikan semua rudal Iskander, Angkatan Udara Ukraina menyatakan berhasil mencegah 90 persen drone mencapai targetnya.

Menurut surat kabar Prancis, Le Monde, Ukraina berhasil mengalihkan 95 drone dari target aslinya dengan merebut koordinat satelit yang digunakan untuk navigasi.

"Drone ini sengaja dikirim ke Rusia dan Belarus," ungkap sumber intelijen militer Ukraina.

Kemampuan ini, walaupun tidak diakui secara publik oleh otoritas Rusia atau Belarus, menunjukkan kemajuan signifikan dalam taktik peperangan elektronik Ukraina.

Ukraina menggunakan sistem peperangan elektronik untuk mengganggu sistem navigasi drone Shahed.

Teknik ini melibatkan pemalsuan lokasi dengan memberikan data lokasi palsu, sehingga drone tersebut bingung dan terbang ke arah yang salah.

Baca juga: NATO Menyerukan kepada Barat untuk Beri Dukungan Cukup kepada Ukraina untuk Mengubah Arah Perang

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan lebih dari 90 pesawat nirawak hilang akibat gangguan lokasi.

Ukraina terus mengembangkan teknologi untuk melindungi wilayahnya dari serangan drone.

Bulan lalu, The Telegraph melaporkan Ukraina sedang mengembangkan drone Sting yang mampu mencegat pesawat Shahed.

"Kami memiliki sejumlah besar sistem peperangan elektronik yang dapat mengganggu atau menipu navigasi dan komunikasi pesawat tak berawak," kata David Hambling, seorang pakar teknologi militer.

Peningkatan Aktivitas UAV di Belarus

Selama November, setidaknya 150 UAV Rusia melanggar wilayah udara Belarus.

Laporan dari Hajun Project mencatat 148 pesawat tanpa awak Shahed dan tiga UAV pengintai telah memasuki wilayah Belarus.

Insiden ini menunjukkan, drone Rusia tidak hanya menjadi ancaman bagi Ukraina, tetapi juga bagi negara tetangga.

Perang Rusia vs Ukraina

Dikutip dari The Guardian yang melaporkan perkembangan terbaru situasi perang Rusia vs Ukraina, diketahui delegasi Ukraina bertemu dengan perwakilan senior Donald Trump pada Rabu (4/12/2024).

Sumber yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Delegasi Ukraina dipimpin oleh Andriy Yermak, yang menjabat sebagai Kepala Kantor Presiden Ukraina.

Kelompok tersebut bertemu dengan pilihan Trump untuk penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Mike Waltz, dan utusannya untuk Ukraina, Keith Kellogg di Washington, kata sumber tersebut.

Sumber itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Tim transisi Trump juga tidak menanggapi permintaan komentar tentang pertemuan tersebut.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini