News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Keluarga Presiden Suriah Melarikan Diri, Rusia Ogah Selamatkan Bashar Al-Assad

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) Gambar selebaran ini dirilis oleh halaman Facebook Kepresidenan Suriah pada 7 Desember 2020, menunjukkan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyampaikan pidato pada pertemuan berkala yang diadakan oleh Kementerian Wakaf di Masjid Al-Othman, di Damaskus.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menegaskan tidak memiliki rencana untuk mengevakuasi sekutunya, Presiden Suriah Bashar al-Assad, di tengah ancaman kudeta oleh oposisi bersenjata.

Keluarga Assad Kabur ke Luar Negeri

Dalam perkembangan terbaru, keluarga Bashar al-Assad dilaporkan telah melarikan diri ke Rusia setelah serangan mendadak oleh kelompok pemberontak yang berhasil merebut sebagian besar wilayah di Suriah utara.

Asma al-Assad, istri presiden yang berasal dari Inggris, melarikan diri bersama ketiga anak mereka, menurut laporan Wall Street Journal yang mengutip pejabat keamanan Suriah.

Kedua saudara ipar Assad juga dilaporkan telah meninggalkan Suriah dan menuju Uni Emirat Arab.

Sementara itu, keberadaan Presiden Assad sendiri masih belum jelas; beberapa saluran berita pro-Assad mengeklaim ia berada di Iran, namun kemudian membantah laporan tersebut.

Pejabat Mesir dan Yordania dilaporkan mendesak Assad untuk meninggalkan Suriah dan membentuk pemerintahan di pengasingan.

Meningkatnya Ketegangan Perang Saudara

Perang saudara di Suriah kembali memanas setelah kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan sekutunya menyerbu kota Aleppo.

Mereka berhasil menembus pertahanan militer Suriah dan mengeklaim telah merebut kota-kota penting seperti Aleppo, Idlib, dan Hama, serta bersiap untuk merebut Homs sebelum bergerak ke Damaskus.

Perang saudara ini dimulai pada 2011 ketika rakyat Suriah menuntut pengakhiran kekuasaan keluarga Assad.

Sejak saat itu, kekerasan dan konflik berkepanjangan telah melanda negara tersebut, dengan intervensi dari berbagai pihak, termasuk Iran dan Rusia, yang mendukung rezim Assad.

Baca juga: Perwira Senior Iran Dikirim ke Suriah Hadapi Oposisi di Homs

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini