News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Peklo Drone 'Neraka' Ukraina Penghancur Jembatan Kerch

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat meninjau produksi Drone Peklo



TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina mengumumkan drone kamikaze terbarunya yang diklaim memiliki kemampuan super dahsyat, bahkan dibanding Shahed buatan Iran.

Bahkan kehadiran drone terbaru yang dinamakan 'Peklo' itu diumumkan langsung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Peklo merupakan nama dalam bahasa Ukraina yang artinya neraka.

Dikutip dari Kyiv Independent, Zelensky mengatakan gelombang pertama 'rudal-rudal hibrida' baru tersebut telah dikirim ke angkatan bersenjata Ukraina.

Baca juga: Rusia Tak Mau Kalah dari Ukraina, Rudal Oreshnik Jadi Peringatan Serius bagi AS dan Barat

Pernyataan tersebut diungkapkan beberapa saat setelah terjadinya serangan jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan semenanjung Krimea.

Bahkan,jembatan tersebut harus ditutup karena mengalami kerusakan yang cukup berat.

Pesawat nirawak ini pun digadang-gadang menjadi lawan yang lebih hebat ketimbang Shahed buatan Iran yang telah menghancurkan ratusan infrastruktur energi ukraina.

Zelensky tidak mengungkapkan jumlah senjata yang dipasok tetapi mengatakan tujuannya sekarang adalah untuk "meningkatkan produksi dan penyebaran," menambahkan bahwa mereka telah memiliki "efektivitas tempur yang terbukti."

Ini menjadi senjata buatan lokal jarak jauh yang dianggap penting bagi strategi pertahanan Ukraina, yang memberi militer negara itu alternatif bagi senjata Barat yang penggunaannya sering dibatasi.

Meskipun beberapa detail kemampuan Peklo masih dirahasiakan karena alasan keamanan, Zelensky menyoroti senjata itu sebagai "jenis yang benar-benar baru."

Peklo memiliki jangkauan 700 kilometer (430 mil) dan kecepatan 700 km/jam (430 mph). Selama peluncurannya, para pejabat dilaporkan mengatakan bahwa sistem itu telah berhasil digunakan sebanyak lima kali.

Baca juga: Rusia Tak Mau Kalah dari Ukraina, Rudal Oreshnik Jadi Peringatan Serius bagi AS dan Barat

Drone ini diklaim menjadi UAV berbiaya rendah namun dalam hal inerja bisa melampaui beberapa rudal jelajah Rusia.

Program pengembangan rudal Ukraina telah mendapatkan momentum sejak invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022.

Menteri Pertahanan Rustem Umerov mengumumkan pada tanggal 4 Desember bahwa Palianytsia, hibrida rudal-drone ringan, juga telah memasuki produksi serial.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini