News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Oposisi Suriah Deklarasikan Berakhirnya Pemerintahan Assad dan Dimulainya Era Baru

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay'at Tahrir al-Sham (HTS)

TRIBUNNEWS.COM – Pemberontak Suriah menyatakan bahwa mereka telah merebut ibu kota Damaskus dan mengumumkan jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad.

"Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri," kata oposisi bersenjata dalam sebuah pernyataan pada Minggu (8/12/2024), mengutip Al Jazeera.

"Kami menyatakan Damaskus bebas dari tirani Bashar al-Assad."

Para pemberontak menggambarkan kejatuhan pemerintah Suriah sebagai "momen kebebasan setelah puluhan tahun penderitaan."

"Bagi warga Suriah di seluruh dunia, Suriah menanti Anda," ujar mereka.

Oposisi bersenjata Suriah juga menyatakan bahwa berakhirnya kekuasaan al-Assad menandai babak baru dalam sejarah Suriah.

“Setelah 50 tahun penindasan di bawah kekuasaan Baath dan 13 tahun kriminalitas, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan berbagai pasukan pendudukan, kami nyatakan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam tersebut dan dimulainya era baru bagi Suriah."

Mereka menambahkan bahwa “Suriah baru” akan menjadi tempat di mana semua orang dapat hidup berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan martabat seluruh warga Suriah dihormati.

“Kami menutup halaman masa lalu yang suram dan membuka cakrawala baru untuk masa depan."

Bentrokan meletus antara rezim Bashar al-Assad dan kelompok bersenjata oposisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di daerah pedesaan provinsi Aleppo di Suriah utara pada 27 November 2024. (Izzettin Kasim / ANADOLU / Anadolu via AFP)

Para pemimpin oposisi, termasuk kepala Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Julani, telah menegaskan dalam beberapa minggu terakhir bahwa mereka berkomitmen untuk membangun negara bagi seluruh warga Suriah.

Mereka berupaya menghapus kekhawatiran mengenai sektarianisme dan hubungan HTS sebelumnya dengan al-Qaeda.

Baca juga: Update Suriah: Kepanikan di Bandara, Presiden Tinggalkan Damaskus, Pemberontak Kuasai TV Pemerintah

Sementara itu, Perdana Menteri Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa ia tidak berencana meninggalkan rumahnya, karena ia ingin memastikan lembaga-lembaga publik tetap berfungsi.

"Saya mendesak semua orang untuk berpikir rasional dan memikirkan masa depan negara mereka," kata al-Jalali.

"Kami mengulurkan tangan kepada oposisi yang telah menyatakan tidak akan menyakiti siapa pun yang merupakan bagian dari negara ini."

Ia juga meminta warga untuk melindungi tidak merusak fasilitas umum.

Kronologi serangan mendadak pemberontak Suriah, dari Aleppo hingga Damaskus

Mengutip Al Jazeera, berikut timeline serangan pemberontak di Suriah serta perkembangan terkini.

27 November: Pemberontak Suriah melancarkan serangan mendadak ke kota terbesar kedua di negara itu, Aleppo, yang membuat al-Assad, sekutunya, dan sebagian besar dunia, lengah.

1 Desember: Dalam beberapa hari, pemberontak menguasai Aleppo, kecuali beberapa distrik yang mayoritas dihuni Kurdi yang dikuasai oleh pejuang Kurdi.

5 Desember: Pemberontak melanjutkan serangan mereka, mengumumkan bahwa mereka telah merebut Hama, kota terbesar keempat di negara itu.

7 Desember: Pemberontak mengatakan bahwa mereka telah memulai operasi untuk mengepung ibu kota Damaskus yang dikuasai pemerintah setelah merebut kota-kota di dekatnya.

8 Desember: 

  • Setelah menguasai Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, pemberontak mengatakan bahwa mereka sekarang memasuki Damaskus.
  • Oposisi Suriah mengatakan para pejuangnya telah membebaskan semua tahanan di Penjara Sednaya dekat Damaskus.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan penjara tersebut adalah tempat pasukan pemerintah melakukan penyiksaan yang mengerikan terhadap para tahanan.

"Kami mengumumkan berakhirnya era tirani di Penjara Sednaya," kata pihak oposisi dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Oposisi Suriah Mulai Masuki Damaskus, PBB Pantau Konflik dengan Penuh Kekhawatiran

  • Kekacauan di bandara

Saat pasukan pemberontak Suriah bergerak cepat menuju ibu kota, kekacauan dan kepanikan terjadi di dalam Bandara Damaskus.

Dalam sebuah video, puluhan orang terlihat berlarian melewati pos pemeriksaan keamanan dan bergegas menuju gerbang keberangkatan.

Mengutip CNN, bandara tersebut tampaknya kekurangan staf, dan situs web pemantauan penerbangan tidak menunjukkan jadwal keberangkatan dalam waktu dekat.

  • Assad tinggalkan Damaskus

Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menaiki pesawat dan meninggalkan Damaskus ke tujuan yang belum diketahui, lapor kantor berita Reuters mengutip pernyataan dua perwira senior Suriah.

Pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) juga mengatakan sebuah pesawat pribadi yang telah meninggalkan bandara Damaskus kemungkinan membawa Assad. Pasukan pemerintah di bandara dipulangkan setelah pesawat itu berangkat, katanya.

  • Oposisi Suriah rebut gedung Radio dan TV Publik di Damaskus

Kontributor Al Jazeera Arabic, mengutip sumber-sumber oposisi, melaporkan bahwa pemberontak telah mengambil alih gedung Radio dan TV Publik di ibu kota Suriah.

Gedung Radio dan TV Publik merupakan situs penting dan simbolis di Suriah.

Selain berlokasi di jantung kota Damaskus, gedung tersebut digunakan untuk mengumumkan pemerintahan baru selama era kudeta berturut-turut di Suriah pada tahun 1950-an dan 1960-an.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini