TRIBUNNEWS.COM - Aksi pemberontak di Suriah yang berhasil menggulingkan pemerintahan rezim Bashar al-Assad ternyata ikut menjadi perhatian bagi Israel.
Guna menghindari konflik di Suriah merembet ke negaranya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun mengeluarkan kebijakan baru untuk perbatasannya.
Hal ini ditunjukkan IDF melalui pengetatan keamanan wilayah Dataran Tinggi Golan.
Dikutip dari Times of Israel, IDF mengonfirmasi bahwa mereka telah menerapkan strategi pengamanan yang baru di zona penyangga antara Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.
Hal ini diberlakukan IDF untuk mengantisipasi pergerakan pemberontak Suriah yang kemungkinan akan menyerang Israel setelah jatuhnya rezim Assad.
"IDF telah menempatkan pasukan di zona penyangga dan di beberapa area yang diperlukan untuk mempertahankan, guna memastikan keamanan komunitas di Dataran Tinggi Golan dan warga Israel," ungkap IDF dalam sebuah pernyataannya Minggu (8/12/2024).
"Langkah ini diambil setelah evaluasi yang baru kami lakukan melihat kondisi terbaru (di Suriah) dan kemungkinan masuknya para penembak (dari pemberontak Suriah) ke zona penyangga (Dataran Tinggi Golan)," kata IDF.
Dalam pernyataannya tersebut, IDF juga kembali menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tak terlibat atau mendukung pihak mana pun dalam konflik di Suriah.
"Kami menegaskan bahwa IDF tidak campur tangan dalam peristiwa yang terjadi di Suriah," tambah militer.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Pemberontak Suriah yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mengeklaim bahwa mereka telah merebut kontrol penuh atas Damaskus
Melalui siaran stasiun televisi nasional, mereka juga menyatakan bahwa era kekuasaan keluarga Assad selama 50 tahun telah berakhir.
Baca juga: Suriah Geger Serangan Pemberontak: AS, Yordania, Irak Desak Warga Angkat Kaki Tinggalkan Damaskus
"Setelah 50 tahun penindasan di bawah kekuasaan Baath, kami umumkan hari ini, Minggu (8/12/2024), berakhirnya periode gelap ini dan dimulainya era baru bagi Suriah," ungkap mereka dalam sebuah pernyataan resmi.
Israel Wanti-wanti Pemberontak Suriah
Sebelum pemberontak Suriah menyatakan keberhasilannya menggulingkan rezim Bashar al-Assad, pemerintah Israel ternyata sudah bersiap siaga menghadapi kemungkinan tersebut.
Pada Sabtu (7/12/2024) IDF bahkan sudah mengeluarkan respons berupa "peringatan keras" kepada para pemberontak di Suriah.
IDF mengaku akan memberikan respons tegas jika para pemberontak Suriah memanfaatkan momentum yang ada untuk berbalik menyerang Israel.
Militer Israel juga mengatakan pada Sabtu malam bahwa mereka telah mengerahkan sejumlah anggotanya untuk membantu pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menghadapi serangan dari Suriah di Dataran Tinggi Golan.
Pihak militer menilai serangan tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah penembak dari wilayah dekat kota Hader, Suriah yang dekat dengan perbatasan Israel.
“IDF kini membantu pasukan PBB untuk menggagalkan serangan tersebut,” kata militer.
Menanggapi rangkaian serangan di Golan setelah Assad tumbang, IDF mengaku akan menambah jumlah pasukan mereka di wilayah yang dekat dengan perbatasan Suriah tersebut.“Penambahan pasukan akan memperkuat pertahanan di daerah tersebut, dan mempersiapkan pasukan untuk berbagai kemungkinan situasi di area tersebut,” kata militer pada hari Sabtu.
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan rapat kabinet keamanan pada Sabtu malam untuk membahas perkembangan di Suriah, menurut pernyataan dari kantornya.
(Tribunnews.com/Bobby)