TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan keluarganya mendapatkan suaka politik dari Rusia.
Dikutip dari Aljazeera, Senin (9/12/2024), Al-Assad dan keluarganya sudah tiba di Moskow dengan alasan kemanusiaan.
Ketika pemberontakan dimulai pada akhir November, ada laporan bahwa Al-Assad dan keluarganya terbang ke Rusia, dan bahwa al-Assad meminta Moskow untuk membantunya secara militer.
Namun saat itu Moskow tidak membenarkan atau membantah laporan tersebut.
"Saat ini kita melihat bahwa sejumlah sumber, termasuk layanan BBC Rusia, misalnya, telah melaporkan bahwa al-Assad kemungkinan telah dievakuasi oleh pesawat Rusia dari pangkalan udara Rusia di Latakia yang lepas landas beberapa jam lalu dengan transpondernya dimatikan," tulis laporan yang dikutip Tribun.
Kini para pejabat Rusia sedang berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah.
Menurut sumber Kremlin, oposisi telah menjamin keamanan pangkalan Rusia di Latakia dan Tartus, serta misi diplomatik Rusia di Suriah.
Dan ada juga laporan bahwa otoritas Rusia menganggap perlu untuk melanjutkan negosiasi penyelesaian di Suriah di bawah pengawasan PBB.
Diberitakan sebelumnya, hari Minggu PM Mohammed al-Jalali menyatakan dirinya siap untuk “bekerja sama” dengan kepemimpinan mana pun yang kelak akan dipilih oleh rakyat Suriah, setelah pemimpin oposisi Suriah mengumumkan ‘jatuhnya’ pemerintahan Presiden Suriah al-Assad.
Pemimpin “Hayat Tahrir al-Sham,” Abu Mohammed al-Jolani, memerintahkan pasukannya untuk tidak mendekati institusi resmi di Damaskus, dengan mengatakan bahwa mereka akan tetap berada di bawah perdana menteri sampai mereka “resmi” menyerahkan kekuasaan.
Untuk semua berita utama terkini, ikuti saluran Google Berita kami secara online atau melalui aplikasi.
Administrasi Operasi Militer telah melancarkan serangan kilat sejak 27 November, menyapu sebagian besar wilayah negara tersebut dari kendali pemerintah, termasuk kota-kota besar Aleppo, Hama dan Homs.
Provinsi-provinsi di selatan dan timur negara itu juga telah jatuh dari tangan pemerintah setelah pejuang lokal mengambil alih kekuasaan dan pasukan al-Assad mundur.
Kelompok oposisi bersenjata mengatakan pada Minggu pagi bahwa “tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri” dan menyatakan “kota Damaskus bebas.”
Baca juga: Trump Keberatan AS Terlibat di Konflik Suriah: Mereka Bukan Teman Kita