Serangan Israel semakin intensif setelah dimulainya perang di Gaza lebih dari setahun yang lalu.
Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan fasilitas senjata yang digunakan untuk mendukung Hizbullah dan perlawanan Islam di Lebanon.
Israel Bombardir Gedung-gedung Militer & Pemerintahan di Damaskus Setelah HTS Ambil Alih Kekuasaan
Serangan udara Israel menghantam distrik Mazzeh di Damaskus dan sebuah pangkalan udara di Suwayda di Suriah selatan pada tanggal 8 Desember, hanya beberapa jam setelah pemerintah Suriah jatuh ke tangan ekstremis yang didukung asing.
Puluhan serangan udara Israel menghantam Bandara Militer Mazzeh bersama dengan gedung bea cukai dan intelijen, alun-alun keamanan, fasilitas penelitian ilmiah, dan laboratorium pertahanan.
Pengeboman ini terjadi setelah militan ekstremis dari Hayat Tahrir al-Sham menguasai ibu kota Suriah pada malam hari
Selain itu, pesawat tempur Israel yang diduga mengebom pangkalan udara Khalkhala di Suriah selatan, dua sumber keamanan regional mengatakan kepada Reuters .
Pangkalan udara tersebut dievakuasi oleh tentara Suriah semalam ketika militan dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menguasai ibu kota, Damaskus.
Sumber keamanan regional mengatakan sedikitnya enam serangan menghantam pangkalan udara tersebut, yang terletak di dekat kota Suwayda yang mayoritas dihuni Druze. Pangkalan tersebut memiliki persediaan besar roket dan rudal yang ditinggalkan oleh tentara Suriah.
Satu sumber mengklaim bahwa serangan itu tampaknya ditujukan untuk mencegah senjata-senjata ini jatuh ke tangan HTS.
Namun, seorang komandan militan yang berpartisipasi dalam serangan HTS di Aleppo seminggu yang lalu mengatakan kepada The Times of Israel bahwa mereka berkomitmen untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Israel.
"Kami terbuka untuk bersahabat dengan siapa pun di kawasan ini, termasuk Israel. Kami tidak punya musuh selain rezim Assad, Hizbullah, dan Iran. Apa yang dilakukan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon sangat membantu kami. Sekarang kami mengurus sisanya," kata komandan tersebut.
Selama perang di Suriah antara tahun 2011 dan 2018, Israel memberikan dukungan langsung kepada militan dari HTS, yang sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.