TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pendudukan Israel langsung merebut wilayah di Kegubernuran Quneitra, Suriah selatan setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan.
Tak hanya wilayah Quneitra, Israel juga mencaplok Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Pasukan Israel melakukan serangan udara yang membom situs dan titik militer di wilayah selatan Suriah.
Tentara pendudukan juga mengumumkan bahwa mereka telah melakukan operasi di daerah Jabal al-Sheikh, Suriah.
"Sebagai bagian dari operasi penempatan di zona penyangga untuk mengamankan kota-kota Golan," tulis pernyataan tentara Israel, dikutip dari Al Araby.
Sumber lokal di Kegubernuran Quneitra mengatakan bahwa tentara Israel maju ke Kota Al-Baath dan mencapai Jembatan Al-Raqqad, titik tertinggi di Gunung Hermon, Khan Arnaba, dan Al-Hamidiyah.
Sumber tersebut menyatakan, kemajuan tersebut berujung pada penangkapan sejumlah warga gubernuran setelah mereka melakukan perlawanan terhadap pasukan Israel.
"Pasukan Israel telah bersiap untuk masuknya mereka dengan tank setelah menerbitkan kliping kertas dari pesawat yang memperingatkan warga di gubernur agar tidak melakukan perlawanan dan tetap tinggal di rumah mereka, sehingga kemajuan mereka ke wilayah Suriah diperkirakan mencapai area seluas sebelas kilometer persegi," kata sumber tersebut.
Sumber tersebut menunjukkan bahwa orang-orang di Desa Quneitra tetap tinggal di rumah mereka karena takut pasukan pendudukan akan melakukan pembantaian terhadap mereka dan hak anak-anak mereka.
"Mengingat sikap diam Arab terhadap segala sesuatu yang telah terjadi sejak saat itu. Pecahnya operasi oposisi di Suriah dan pemerintah Arab tetap menjadi penonton," lanjutnya.
Dalam konteks ini, media Israel mengutip Menteri Keamanan Israel, Israel Katz yang mengatakan bahwa tentara merebut titik tambahan tadi malam di zona penyangga Suriah.
Baca juga: Israel Bombardir Gudang Senjata Pasukan Suriah, Curi Kesempatan Caplok Wilayah Rezim Assad
"Saya memerintahkan upaya untuk menciptakan bidang keamanan yang bebas dari senjata strategis berat dan infrastruktur yang dapat mengancam Israel," ungkap Katz.
Katz menekankan perlunya tindakan segera untuk mencegah pengaktifan kembali jalur penyelundupan senjata dari Iran ke Lebanon, melalui Suriah.
Sehubungan dengan operasinya di Quneitra, pesawat pendudukan melancarkan serangan udara terhadap situs militer di Suriah selatan.