News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Donetsk Makin Ringkih: 'Semua Pasrah Rusia Telah Masuk Pokrovsk, Dnieperpetrovsk Selanjutnya'

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota pasukan Ukraina di Donetsk Ukraina timur

Komandan Volkov Da Vinci salahkan para jenderal yang dianggap tak memahami unit dan situasi di garis depan

TRIBUNNEWS.COM -- Lepasnya desa strategis Sevchenko di selatan Kota Pokrovsk, barat Donetsk, Ukraina bagian timur, menjadi kerugian besar bagi Ukraina.

Pasalnya desa yang jaraknya hanya 5 kilometer dari kota tersebut menjadi lokasi pasukan Rusia membangun kekuatan. Dari jarak itu Rusia akan mudah membombardir dengan artilerinya ke wilayah kota.

Tentara Vladimir Putin pun diperkirakan bakalan mulus untuk memasuki oblast di Ukraina tengah, Dniepropetrovsk, karena benteng penghalangnya sedikit dengan pasukan pejuang yang menjaga juga tidak banyak.

Baca juga: Media Barat Ungkap Chip Buatan AS Dipakai Untuk Drone, Rudal Iskander dan Bom FAB Rusia

Dalam beberapa pekan belakangan, Pokrovsk yang merupakan pusat logistik militer Ukraina di Donetsk ini menjadi medan peperangan paling sengit seantero Ukraina.

Tidak seimbangnya jumlah pasukan dan persenjataan terus membuat pasukan Ukraina semakin mundur dan hal ini membuat wilayah pertahanan Donetsk bagian barat semakin ringkih atau rapuh.

Pejuang Aidar, Stanislav Bunyatov dan menerbitkan foto tersebut dalam status media sosialnya mengatakan militer Kiev di sektor ini bekerja asal-asalan.

"Satu-satunya yang dilakukan hanya menggali parit sepanjang 50 meter. Seperti yang Anda lihat di foto, papan untuk penutup hanya tergeletak di tembok pembatas," kata Bunyatov dikutip dari Strana, Rabu (11/12/2024).

Bunyatov juga mengatakan bahwa semua orang sudah pasrah pada kenyataan bahwa Rusia akan memasuki Pokrovsk. 

"Sedikit yang menyadari konsekuensi apa yang akan ditimbulkannya bagi kemampuan pertahanan wilayah Dnieper. Wilayah Dnieper tidak dibangun dengan desa-desa seperti Donetsk, jadi kemajuan ke sana akan lebih cepat," tambah prajurit tersebut. 

Seorang letnan tempur Ukraina dengan panggilan Alex mengatakan, setelah menguasai Sevchenko, pasukan Vladimir Putin menciptakan ancaman pengepungan Pokrovsk dari barat dan keluarnya Federasi Rusia ke jalan raya menuju Pavlograd. 

Baca juga: Populer Internasional: Pidato Kemenangan Al-Julani - Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T untuk Perang

Pavlograd adalah kota di sebelah barat Pokrovsk yang telah masuk wilayah oblast Dniepetrovsk, Ukraina bagian tengah.

Ia mencatat bahwa, mengingat medannya, pergerakan lebih lanjut dari Federasi Rusia dimungkinkan ke utara atau barat laut Shevchenko.

Dilihat dari lokasi medannya, Alex memperkirakan pergerakan prajurit Federasi Rusia akan menyerang Pokrovsk lebih dulu ke utara atau barat laut Shevchenko.

"Sudah tidak ada pasukan kami (di Sevchenko)," kata Alex dikutip dari Strana, Rabu (11/12/2024).

Sementara pejuang Kiev dengan panggilan Muchnoy mengatakan pertempuran ke arah pusat kekuatan pejuang Kiev di Pokrovsk sedang terjadi di selatan Dachensky, dan target Rusia berikutnya adalah Chunishino.

Peperangan di Donetsk yang masih berlangsung (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

Salahkan Para Jenderal Pengambil Keputusan

Soal kerugian besar Ukraina tersebut, Komandan batalion Volkov Da Vinci, Sergei Filimonov menyalahkan komando Angkatan Bersenjata Ukraina.

Ia menuding para pimpinan militer Ukraina tidak menempatkan pasukan pada tempatnya sehingga Rusia dengan cepat mengambilalih wilayah-wilayah di Pokrovsk.

"Alasan utama bencana di arah Pokrovsky adalah komando tinggi, yang menetapkan tugas yang tidak realistis bagi unit-unit. Jenderal yang tidak memahami kemampuan unit dan tidak memahami situasi di garis kontak," tulis pria militer itu di H.

Pasukan Rusia Bakal Mudah Masuki Dniepropetrovsk

Dalam konteks kemungkinan upaya Federasi Rusia untuk mencapai bagian barat Pokrovsk, personel militer Ukraina mengklaim bahwa jalur menuju Pavlograd dari sana praktis terbuka, karena tidak ada benteng yang dipersiapkan dengan baik.

Hal ini juga dikatakan Alex sebelumnya. Ia mengatakan bahwa garis pertahanan menuju Pavlograd selama tiga bulan tidak ada pergerakan sama sekali.  

Alex menambahkan jalur menuju wilayah Dnepropetrovsk hanya dilindungi oleh satu parit antitank di tengah lapangan dan seribu gigi naga di jalur 100 km menuju Kota Dnieper (Dnipro) dari Pokrovsk.

Proyek Benteng Rp 115 Miliar Tak Jalan

Sementara Financial Times menyoroti rapuhnya pertahanan menuju Pavlograd akibat proyek pembuatan benteng senilai 7,3 juta dolar atau setara Rp 115 miliar tidak jalan dengan lancar.

Majalah asal AS tersebut menyesalkan banyaknya dana yang diinvestasikan namun tidak besar manfaatnya.

Mestinya benteng menuju Dniepropetrovsk dibangun di Velyka Novosilka dan Kurakhovo, serta Kurakhovo dan Pokrovsk, tempat garis pertahanan kedua baru saja dibangun, dan garis pertahanan ketiga bahkan belum dibangun.

Pembangunan pekerjaan baru diintensifkan sekitar dua bulan lalu."

Para pejabat memberi tahu surat kabar itu tentang celah di garis pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina yang membahayakan wilayah Dnipropetrovsk. 

"Pertempuran sangat berbahaya bagi tenaga kerja, dan arah serangan terus berubah. Jika mereka mulai menyerang ke arah wilayah Dnipropetrovsk, kita akan mendapat ancaman dari arah lain," kata para pejabat dikutip dari Financial Times.

Seorang komandan infanteri mengatakan kepada FT, yang berbicara secara anonim, bahwa unitnya telah dipindahkan 32 kali selama perang, dan setiap kali harus membangun posisi pertahanannya sendiri dan mengumpulkan uang untuk itu. 

Dan garis pertahanan kedua dan ketiga sering kali dibangun tanpa berkonsultasi dengan pasukan, atau di tempat yang salah, atau terlalu jauh dari garis pertahanan pertama.

Masalah lain dengan pembangunan benteng adalah pengiriman besar-besaran insinyur militer ke pasukan penyerang dan mobilisasi pembangun sipil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini