News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Netanyahu Peringatkan Penguasa Baru Suriah: Jika Nekat Dukung Iran, akan Bernasib Sama dengan Assad

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memperingatkan penguasa baru Suriah

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memperingatkan penguasa baru Suriah.

Awalnya, ia mengatakan bahwa ingin menjalin hubungan yang baik dengan oposisi Suriah.

"Kami ingin menjalin hubungan dengan rezim baru di Suriah," katanya, dikutip dari Ani News.

Meski begitu, ia memperingatkan apabila penguasa baru Suriah nekat membantu Iran maka akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan rezim sebelumnya yaitu sama seperti Bashar al-Assad.

Netanyahu mengatakan pihaknya tidak akan ragu untuk memberikan balasan yang sama seperti pada rezim Assad.

"Tetapi jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun kembali dirinya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran, atau senjata apa pun kepada Hizbullah atau menyerang kami, kami akan menggapi dengan tegas dan kami akan menuntut harga yang mahal. Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya juga akan terjadi pada rezim ini," tegasnya, dikutip dari Iran International.

Seperti diketahui, pemerintahan Assad merupakan sekutu dekat Iran, yang berfungsi sebagai penghubung penting antara Iran dan Hizbullah di Lebanon.

Hubungan baik antara Suriah dan Iran sudah terjadi sejak revolusi 1979.

Setelah Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak pada hari Minggu (8/12/2024), ini menjadi salah satu peristiwa yang cukup mengejutkan bagi Iran.

Meski begitu, Komandan Garda Revolusi Iran mengatakan pada hari Selasa bahwa Teheran tidak melemah setelah jatuhnya sekutunya Bashar al-Assad di Suriah.

"Kami tidak melemah dan kekuatan Iran tidak berkurang," kata Hossein Salami," dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

Kementerian Luar Negeri Iran juga menyerukan dialog nasional untuk membentuk pemerintahan inklusif yang mewakili semua lapisan masyarakat Suriah, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Baca juga: Janji Abu Mohammed Al-Julani: Akhiri Perang, Bangun Perdamaian di Suriah

"Iran menghormati persatuan, kedaulatan nasional, dan integritas teritorial Suriah dan menekankan bahwa keputusan tentang masa depan negara tersebut harus dibuat oleh rakyat Suriah tanpa campur tangan yang merusak atau pemaksaan eksternal,” kata Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Minggu (8/12/2024).

Sebagai informasi, Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak setelah selama 14 tahun perang saudara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini