TRIBUNNNEWS.COM -- Angkatan Udara Ukraina meluncurkan sejumlah jet tempur F-16 untuk meredam serangan Rusia pada Kamis (12/12/2024) malam hingga Jumat dini hari.
Media Ukraina, Strana mengabarkan Rusia kembali melakukan serangan besar-besaran ke Ukraina sebagai tanggapan atas serangan enam rudal ATACMS buatan AS ke wilayah Rusia pada Rabu sehari sebelumnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, militernya mengerahkan jet tempur F-16 buatan AS untuk meredam rudal rudal Rusia tersebut.
Baca juga: Di Balik Jatuhnya Pokrovsk, Ada Harta Karun Bernilai Tinggi Incaran Kremlin
Rusia menurutnya, telah meluncurkan sebanyak 93 rudal dari berbagai jenis dan 200 UAV atau drone Shahed ke wilayahnya.
Sasaran utama dari rudal dan drone Rusia tersebut adalah fasilitas-fasilitas energi Ukraina.
Zelensky mengatakan bahwa 81 rudal berhasil ditembak jatuh. Sebanyak 11 di antaranya ditembak oleh jet tempur F-16.
Akan tetapi sebanyak 12 rudal lolos dari bidikan Ukraina dan sebagian berhasil mengenai sasaran.
Presiden mengakui sejumlah fasilitas energinya mengalami kerusakan dihantam rudal dan drone.
Kerusakan Fasilitas Energi
DTEK, sebuah perusahaan energi di Ukraina melaporkan kerusakan pada pembangkit listrik termalnya selama serangan rudal.
"Tidak ada korban jiwa, tetapi peralatan rusak parah," demikian keterangan DTEK.
Sementara laporan baru, kerusakan di Ukraina bagian barat terjadi di wilayah Ivano-Frankivsk telah menjadi sasaran serangan paling masif sejak perang skala penuh. OVA melaporkan fasilitas infrastruktur penting telah rusak.
Baca juga: Rusia Merajalela di Pokrovsk, Ambil Alih Benteng Penting yang Baru Dibangun Tanpa Perlawanan
Menurt OVA, di wilayah Ternopil juga ada "dampak negatif" setelah serangan itu.
Sementara Ukrinform melaporkan, di distrik Industrialnyi, Kharkiv, sebuah pesawat nirawak kamikaze Rusia menghantam atap sebuah bangunan tempat tinggal.