TRIBUNNEWS.COM - Kondisi politik di Korea Selatan saat ini sangat terpecah.
Setelah parlemen menyetui pemakzulan Yoon Suk Yeol pada Sabtu (14/12/2024), berdasarkan konstitusi Korea Selatan, perdana menteri harus mengambil alih kekuasaan kepresidenan.
Han Duck-soo, PM Korea Selatan saat ini merupakan sosok yang langka, dengan karier yang melampaui batasan partisan.
Ia dihadapkan pada tantangan untuk menjaga pemerintahan tetap berfungsi di tengah krisis politik terburuk dalam empat dekade, serta ancaman dari Korea Utara dan perlambatan ekonomi.
Profil dan Sosok
Han Duck-soo adalah seorang teknokrat berpengalaman yang lahir pada 18 Juni 1949.
Dia diharapkan dapat membawa stabilitas dalam situasi politik yang krisis.
Han Duck-soo yang kini berusia 75 tahun memiliki lebih dari tiga dekade pengalaman dalam posisi kepemimpinan di bawah lima presiden.
Ia pernah menjabat sebagai duta besar untuk Amerika Serikat, menteri keuangan, menteri perdagangan, dan kepala berbagai lembaga pemikir.
Baca juga: Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan, dengan Dukungan 204 Anggota Parlemen
Dengan gelar doktor ekonomi dari Harvard, keahlian Han di bidang ekonomi, perdagangan, dan diplomasi sangat diakui.
"Han adalah kandidat yang tepat untuk menjalankan urusan nasional sambil mengawasi dan mengoordinasikan Kabinet," kata Yoon Suk Yeol kala itu.
Tantangan dan Prospek
Han Duck-soo harus menghadapi penyelidikan kriminal terkait perannya dalam keputusan darurat militer.
Selain itu, partai oposisi utama, Demokrat, telah mengajukan pengaduan terhadapnya.
Jika Han dimakzulkan, menteri keuangan akan mengambil alih sebagai penjabat presiden.
Peran Han dalam kepemimpinan diperkirakan akan berlangsung hingga Mahkamah Konstitusi memutuskan nasib Yoon.