News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jet Tempur NATO 'Unjuk Gigi' usai Rusia Bombardir Ukraina Besar-besaran, Putin Lepaskan Teror

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepulan asap membumbung tinggi usai Rusia lakukan serangan besar-besaran di Ukraina. Setelah serangan ini NATO mengerahkan jet tempurnya. (Tangkap layar Express UK)

TRIBUNNEWS.COM - Jet tempur NATO bergegas dikerahkan usai Rusia melakukan serangan ke Ukraina.

Vladimir Putin diketahui menggunakan pembom strategis dan pesawat tempur modern untuk melepaskan teror pada fasilitas energi dan militer Ukraina. 

Serangan itu juga menyebabkan pemadaman listrik besar di ibukota Kyiv, Jumat (13/12/2024).

Namun, belum ada laporan yang menunjukkan rudal balistik mid-range Oreshnik Putin yang disebut-sebut menakutkan, dikerahkan dalam serangan itu.

Sebelumnya Presiden Rusia itu menyebut, senjata baru itu ( rudal balistik mid-range Oreshnik) begitu kuat.

Sebaliknya, Ukraina dibombardir Rusia menggunakan rudal Iskander, Kalibr, dan Kinzhal, serta drone Shahed kamikaze yang dirancang Iran.

Mereka diluncurkan dari pembom strategis Tu-95MS dan MiG-31K.

Rekaman mengerikan menunjukkan rudal terbang di atas wilayah Kyiv, Ternopil dan Vinnytsia, dikutip dari Express US, Minggu (15/12/2024). 

Awan besar asap mengepul bisa dilihat setelah pemogokan di sekitar Odesa dan Ternopil.

Orang-orang di Kyiv dilaporkan berlindung di stasiun metro kota.

93 Rudal dan 200 Drone Sasar Fasilitas Energi Ukraina

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1026: Zelensky Panik saat Rusia Tambah Pasukan Korea Utara di Kursk

Diberitakan sebelumnya, Angkatan Bersenjata Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina.

Dalam serangan ini, Rusia menargetkan fasilitas utama dalam infrastruktur bahan bakar dan energi Ukraina.

Hal ini dikatakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (13/12/2024).

Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa fasilitas bahan bakar dan energi Ukraina ini sangat penting untuk pengoperasian kompleks industri militer negara itu.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan penghancuran fasilitas energi Ukraina merupakan tanggapan terhadap serangan terhadap lapangan udara Taganrog oleh pasukan Ukraina.

Serangan itu juga sebagai tanggapan atas penggunaan enam rudal ATACMS Kiev terhadap sebuah lapangan terbang di Taganrog.

Ini menegaskan operasi itu secara khusus sebagai pembalasan atas serangan rudal 11 Desember di dekat Taganrog.

"Menanggapi penggunaan senjata jarak jauh Amerika Serikat (AS), angkatan bersenjata Rusia melakukan serangan besar-besaran menggunakan senjata udara dan laut jarak jauh presisi tinggi," lanjut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir Al Mayadeen.

Rusia juga menyerang kendaraan udara tak berawak dan peralatan penting dari infrastruktur bahan bakar dan energi Ukraina.

Sementara, menurut pihak berwenang Ukraina, serangan Rusia ini adalah serangan berskala besar ke-12 terhadap fasilitas energi tahun ini.

93 rudal dan lebih dari 200 drone digunakan Rusia untuk serangan infrastruktur bahan bakar dan energi Ukraina, dikutip dari BBC.

Namun, klaim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, 81 rudal Rusia ditembak jatuh.

Serangan tersebut menargetkan sejumlah lokasi di Ukraina bagian barat, merusak fasilitas energi di beberapa wilayah, beberapa di antaranya serius. 

Pihak berwenang di Ivano-Frankivsk mengatakan ini adalah serangan terburuk di wilayah tersebut sejauh ini. 

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini