Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Presiden Suriah Bashar al-Assad Dilaporkan Timbun Uang Rp1,1 Triliun di Rekening Bank Inggris

Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan menimbun uang lebih dari 55 juta poundsterling (sekitar Rp1,1 triliun) di rekening bank di London.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: timtribunsolo
zoom-in Eks Presiden Suriah Bashar al-Assad Dilaporkan Timbun Uang Rp1,1 Triliun di Rekening Bank Inggris
AFP/BENJAMIN CREMEL
Para pendukung dan anggota masyarakat Suriah mengibarkan bendera oposisi Suriah, yang juga dikenal sebagai bendera revolusi, dan membawa plakat yang menggambarkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan mata juling, selama pertemuan yang diadakan oleh kelompok Kampanye Solidaritas Suriah di Trafalgar Square, pusat kota London, pada tanggal 8 Desember 2024, untuk merayakan jatuhnya rezim al-Assad. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan menimbun uang senilai lebih dari 55 juta poundsterling (sekitar Rp1,1 triliun) di rekening bank di London, Inggris.

Laporan ini pertama kali diungkap oleh surat kabar Inggris, i Paper, yang mengutip sumber dari dunia perbankan.

Menurut dokumen pengadilan tahun 2011, Assad memiliki sekitar 40 juta poundsterling di rekening HSBC di London.

Namun, dana tersebut telah dibekukan akibat sanksi yang dijatuhkan terhadap rezim Assad, sehingga ia tidak dapat mengaksesnya.

Saat ini, dengan bunga yang terus bertambah, jumlah dana tersebut telah meningkat menjadi lebih dari 55 juta poundsterling.

Sanksi dan Aset Assad

Sanksi terhadap Assad diberlakukan setelah tindakan kerasnya terhadap para pengunjuk rasa menjelang Perang Saudara Suriah pada 2011.

Kekayaan Assad diperkirakan mencapai hampir 125 miliar poundsterling (sekitar Rp2.527 triliun), yang terdiri dari aset berupa 200 ton emas, rumah di berbagai belahan dunia, serta jaringan bisnis di Timur Tengah.

Berita Rekomendasi

Pemerintah Inggris juga telah membekukan aset milik paman Assad, Riffat al-Assad, termasuk rumah senilai 26 juta poundsterling di Mayfair.

Mantan Ketua Partai Konservatif, Sir Iain Duncan Smith, menyerukan agar pemerintah Inggris menggunakan Undang-Undang Hasil Kejahatan 2002 untuk mengambil alih dana tersebut, dengan harapan dapat disalurkan kepada pemerintahan baru Suriah di masa depan.

Sementara itu, politikus John McDonnell menekankan pentingnya pemerintah Inggris untuk segera bertindak membekukan aset Assad dan menggunakannya untuk kemakmuran rakyat Suriah.

Razan Rashidi, Direktur Eksekutif Campaign Syria, juga menegaskan bahwa dana tersebut seharusnya dikembalikan kepada rakyat Suriah, yang telah mengorbankan banyak nyawa.

Seberapa Kaya Assad?

Keluarga Assad telah berkuasa di Suriah selama puluhan tahun dan menguasai jaringan ekonomi yang luas.

Menurut laporan dari surat kabar Arab Saudi, Elav, kekayaan keluarga Assad mencakup 200 ton emas, uang tunai sebesar 16 miliar dolar AS, dan 5 miliar euro.

Meskipun angka-angka ini belum diverifikasi secara independen, Kementerian Luar Negeri AS memperkirakan kekayaan keluarga Assad berkisar antara 1 hingga 2 miliar dolar.

Kekayaan Assad dan keluarganya sulit dilacak karena disembunyikan di berbagai rekening offshore dan melalui perusahaan cangkang.

Mereka juga diduga terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal, termasuk penyelundupan dan pemerasan.

Keluarga Shalish, sepupu Assad, juga merupakan pemain penting dalam kerajaan bisnis keluarga ini, dengan kekayaan yang diperkirakan lebih dari 1 miliar dolar, berasal dari berbagai bisnis, termasuk konstruksi dan impor mobil.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas