News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Suriah di Bawah HTS: Akhir Era Assad dan Babak Baru Timur Tengah

Editor: Suut Amdani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei menyalahkan Amerika Serikat dan Israel atas kejatuhan Bashar al-Assad. 

Bagi Iran, perubahan ini memutus poros perlawanan yang selama ini menjadi inti strategi geopolitik mereka. 

Meski Julani berjanji untuk bekerja sama dengan semua pihak, termasuk Iran, sejarah konflik antara HTS dan Teheran menunjukkan rekonsiliasi akan sulit terwujud.

Dampak Global: Rusia, Turki, dan Amerika Serikat

Rusia yang sebelumnya mendukung Assad kini menghadapi dilema. 

Moskow menawarkan suaka politik kepada Assad untuk menghindari nasib seperti Moammar Khadafi atau Saddam Hussein. 

Namun, kehancuran rezim Assad juga memaksa Rusia, Iran, dan China mengantisipasi dampak meluasnya kekuatan militan yang didukung Barat ke kawasan mereka.

Turki, di sisi lain, berusaha memanfaatkan situasi untuk mengamankan proyek pipa gas strategis yang melintasi Suriah. 

Sementara itu, Amerika Serikat tampaknya tidak akan mengintervensi rezim baru di Damaskus selama kepentingannya di ladang minyak Suriah tetap aman.

Ketidakpastian di Suriah

Suriah pasca Assad menghadapi tantangan besar dalam membangun stabilitas. 

Jutaan pengungsi Sunni Arab yang melarikan diri selama perang saudara diperkirakan akan kembali, tetapi potensi konflik baru tidak dapat dihindari. 

Rezim baru harus mengatasi ancaman dari kelompok bersenjata lokal dan mempertahankan integrasi nasional di tengah keragaman suku dan ideologi.

Era Assad memang berakhir, namun pertanyaan besar tetap menggantung: apakah Suriah mampu bangkit atau justru terperosok ke dalam konflik baru? 

Dunia masih menanti babak berikutnya dari tragedi geopolitik ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini