Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.
Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.
Kelompok pemberontak melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.
Puncaknya terjadi pada Minggu (8/12/2024) ketika oposisi yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 14 tahun.
Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.
Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada Minggu (8/12/2024).
Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.
"Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan," tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.
3. Yoon Suk Yeol
Yoon dimakzulkan setelah keputusan kontroversial terkait pemberlakuan darurat militer, yang memicu perlawanan politik dan kritik keras terhadap pemerintahannya.
Parlemen Korea Selatan memberikan suara untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Sabtu (14/12/2024).
Pemakzulan presiden Yoon Suk Yeol buntut dari tindakan yang dilakukan Yoon yaitu mendeklarasikan darurat militer pada minggu lalu.
Pemungutan suara di majelis nasional di Seoul menunjukkan 204 anggota parlemen meberikan suara mendukung oposisi untuk memakzulkan Yoon.
Sekitar 85 anggota parlemen memberikan suara menentang.
Sementara tiga surat suara rusak dan delapan dinyatakan tidak sah.